Bappenas: Bisnis Online Bisa Pengaruhi Jumlah Kemiskinan

Desy Setyowati
5 Agustus 2017, 01:34
Ojek online
Arief Kamaludin|KATADATA

Untuk menekan ketimpangan, Bambang mengatakan pemerintah memiliki sederet strategi. Pertama, meningkatkan kualitas pelayanan dasar publik di tingkat lokal seperti air bersih, sanitasi, gizi, pengetahuan ibu, dan pelayanan kesehatan. Tujuannya, untuk menekan jumlah balita yang mengalami pertumbuhan tidak sempurna alias kuntet (stunting).

Kedua, menurunkan kemiskinan melalui stabilisasi harga pangan, pengurangan beban penduduk miskin, dan subsidi tepat sasaran. Ketiga, menurunkan pengangguran melalui peningkatan penyerapan lulusan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK), program sertifikasi dan magang, juga kemitraan dengan industri. (Baca juga: Swiss gelontorkan Rp 1 Triliun Untuk Empat Politeknik di Indonesia)

Menurut dia, langkah tersebut penting sebab pengangguran yang terjadi saat ini bukan karena kesempatan kerjanya yang menurun. Melainkan karena tidak ada kesesuaian antara tenaga kerja yang tersedia dengan kebutuhan.

Keempat, menurunkan ketimpangan kekayaan. Caranya, dengan menyesuaikan kebijakan pajak dan bantuan sosial. Juga program afirmasi yang efektif. Menurut kajiannya, tingkat kedalaman dan keparahan kemiskinan meningkat per Maret lalu. Salah satu penyebabnya yaitu penyaluran beras sejahtera (rastra) yang terlambat. (Baca juga: Distribusi Beras Lambat, BPS Catat Jumlah Penduduk Miskin Bertambah)

"Rastra telat, jadi down (turun) lagi. Ketimpangan antar orang miskin pun jadi sangat tinggi. Untuk yang sangat miskin, salah satu solusi selain bansos, adalah pelayanan dasar," ujar dia. Pelayanan dasar yang dimaksud seperti kesehatan dan pendidikan.

Kelima, memperkuat industri berbasis rakyat melalui penguatan industri kecil di sektor-sektor strategis. Kemudian, memaksimalkan potensi lokal perhutanan sosial, reforma agraria, peningkatan skala usaha kelembagaan petani dan nelayan. Selain itu, mengembangkan destinasi wisata.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...