Jokowi Minta Kaji Saham BUMN di Kereta Cepat Cina Turun Jadi 10-20%

Ameidyo Daud Nasution
25 Juli 2017, 21:37
No image

"Karena itu (hitungan TOD) yang belum terjawab," kata Basuki. Apalagi, bisnis dari kereta cepat ini diperkirakan baru bisa menghasilkan keuntungan sekitar 10 sampai 15 tahun setelah beroperasi. (Baca: Pemerintah Ubah Masa Konsesi Kereta Cepat Jakarta-Bandung)

Hal lain yang juga dibahas dalam rapat terbatas tersebut adalah soal kondisi keamanan proyek senilai Rp 80 triliun tersebut. Basuki menjelaskan hal ini telah diatasi oleh Komisi Keamanan Jembatan Panjang dan Terowongan Jalan (KKJTJ). Terutama dari aspek geologi kegempaan.

Sementara Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno mengungkapkan tidak ada perubahan komposisi saham antara konsorsium perusahaan pelat Indonesia dan Tiongkok pada Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. Namun, dia merasa pihak Tiongkok akan mempersilakan Indonesia menurunkan porsi kepemilikan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung.

“Nah apa mereka mau ambil, kami juga bicara dengan Kementerian Perhubungan tadi. Bila itu terjadi, apa bisa disetujui oleh Kementerian Perhubungan, dan itu tidak ada masalah," ujar Rini.

(Baca: Kajian Proyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Selesai Akhir Juli)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...