Investasi Memompa Industri Manufaktur Kuartal I Tumbuh 4,3 Persen

Image title
5 Mei 2017, 15:31
Manufaktur
Donang Wahyu|KATADATA

Selain itu Indonesia juga perlu memperluas negara tujuan ekspor dengan melakukan promosi dagang ke pasar non tradisional, Upaya ini dilakukan dengan terlebih dahulu mencari informasi kebutuhan produk dan hambatan pasar, dalam rangka pengembangan pasar ekspor baru.

(Baca: Laju Ekonomi Kuartal I Terdongkrak Kenaikan Kinerja Ekspor)

Pertumbuhan industri, kata Airlangga, akan bisa terjaga jika kebijakan penurunan harga gas dan listrik bagi industri seluruhnya dapat terealisasi. Apalagi industri pengolahan dinilai mampu memberikan nilai tambah tinggi pada komoditas primer, menyediakan lapangan kerja, mendatangkan devisa dari ekspor, dan menghemat devisa ketika memenuhi kebutuhan dalam negeri.

“Industri (manufaktur) menjadi sektor yang memberikan kontribusi besar bagi pertumbuhan ekonomi nasional,” ujarnya. Pada tahun lalu, kontribusi sektor industri pengolahan terhadap total PDB mencapai 20,51 persen. Kontribusi tersebut terdiri dari industri pengolahan non-migas sebesar 18,20 persen dan industri pengolahan batubara dan pengilangan migas sebesar 2,31 persen. 

Data Kementerian Perindustrian mencatat sepanjang periode Januari hingga Maret 2017, nilai ekspor nonmigas hasil industri pengolahan naik 19,93 persen dibandingkan kuartal I-2016. Untuk Maret, ekspor nonmigas terbesar adalah ke Tiongkok sebesar US$ 1,78 miliar, disusul Amerika Serikat US$ 1,51 miliar dan Jepang US$ 1,26 miliar.

Adapun kontribusi ketiga negara ini mencapai 34,72 persen dari total nilai ekspor nonmigas. Sementara ekspor untuk 28 negara Uni Eropa sebesar US$ 1,46 miliar. (Baca: Pidato di Amerika, Sri Mulyani Akan Bangkitkan Sektor Manufaktur)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...