Jokowi Targetkan Terminal Kalibaru Pelabuhan Priok Rampung 2019

Miftah Ardhian
13 September 2016, 13:13
Jokowi
Cahyo | Biro Pers Sekretariat Presiden

Namun, Jokowi juga mengingatkan agar praktik pungutan liar (pungli) harus dihapuskan dengan pengawasan yang ketat dari operator pelabuhan. "Sekali lagi, pembangunan pelabuhan modern tidak bisa ditunda. Bukan hanya perkuat konektivitas antarpulau, tapi juga menopang arus investasi ke negara kita,"katanya.

Direktur Utama Pelindo II Elvyn G. Massaysya mengatakan, pembangunan Terminal Kalibaru ini merupakan jawaban atas kebutuhan pelayanan petikemas internasioanl di Indonesia, khususnya di Tanjung Priok. Ia mengklaim, jika terminal ini merupakan yang terbesar di Indonesia dengan panjang 800 meter, 32 hektare tempat penumpukan, 16 meter kedalaman agar bisa menampung kapal besar dari negara lain.

Selain itu, terminal ini memiliki 8 crane sehingga mampu mengurus 32 kontainer per jam. Kemudian, perangkat sistem informasi dan teknologi turut diperbarui dengan yang paling modern untuk menghubungkan Pelabuhan Tanjung Priok ini dengan pelabuhan lain. "Jadi, kami mengharapkan hal ini dapat mendukung program tol laut dan penekanan biaya logistik," ujar Elvyn.

Sementara itu, Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi mengatakan, pihaknya akan segera menyerahkan pengoperasian 22 titik pelabuhan pada tahap awal ini kepada pihak swasta dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Tujuannya untuk memisahkan peran antara operator dengan regulator. Jadi, pengoperasian pelabuhan akan semakin optimal, terutama menekan pungli dan terus bekerja secara profesional.

(Baca: Pangkas Dwelling Time, 3 Pelabuhan Disiapkan Bantu Tanjung Priok)

Sebagai informasi, Terminal Petikemas Kalibaru memiliki luas lahan kurang lebih 32 hekatera dan kapasitas sebesar 1,5 juta TEUs per tahun. Dengan total panjang dermaga 450 meter saat ini (850 meter pada akhir 2016) dan kedalaman -14 meter LWS (akan dikeruk secara bertahap hingga -20 meter LWS). Terminal baru ini diproyeksikan untuk dapat melayani kapal petikemas dengan kapasitas 13 ribu 15 ribu TEUs dengan bobot di atas 150 ribu DWT.

Keseluruhan proyek terminal untuk Pelabuhan Tanjung Priok ini dibangun dan dioperasikan oleh Pelindo II (IPC) melalui anak usahanya PT IPC TPK. IPC TPK merupakan perusahaan patungan dengan para mitranya, yaitu konsorsium Mitsui & Co, Ltd. (“Mitsui"), PSA International Pte Ltd ("PSA”) dan Nippon Yusen Kabushiki Kaisha (“NYK Line”).

Halaman:
Editor: Yura Syahrul
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...