Rugi Triliunan Selama Pandemi, Pengusaha Mal Mengaku Sulit Balik Modal

Image title
15 Juli 2020, 16:58
Rugi Triliunan Selama Pandemi, Pengusaha Mal Mengaku Sulit Balik Modal.
Adi Maulana Ibrahim|Katadata
Pengunjung menggunakan pelindung wajah saat berbelanja di Pondok Indah Mall, Jakarta. Pengusaha mal mengaku sulit mengembalikan modal usai merugi triliunan rupiah akibat corona.

(Baca: Pembukaan Mal Jakarta: Pengunjung Toko Sepi, Restoran Mulai Ramai)

Pasalnya, gerai retail tidak hanya berlokasi di dalam mal, tetapi juga banyak yang berdiri sendiri di luar mal.  Roy menjelaskan, situasi pengusaha retail juga sama sulitnya dengan yang dialami pemilik mal. 

"Pertumbuhan kami tahun lalu 8% dari Rp 245 triliun. Artinya ada 8% pendapatan tahun lalu yang kemungkinan hilang, jadi kerugiannya sekitar Rp 19,6 triliun atau Rp 20 triliun. Jadi kerugian yang dikatakan oleh APPBI merepresentasikan sekitar 45-50% dari total kerugian retail keseluruhan di Indonesia," kata dia.

Tak hanya itu, Roy juga menyebut pembukaan mal saat ini tidak akan berdampak banyak meningkatkan transaksi. Pasalnya, sejak pusat perbelanjaan dibuka kembali pertengahan Juni lalu, pengunjung yang datang hanya sekitar 30-40% dibandingkan saat kondisi normal sebelum pandemi.

"Ini betul-betul merupakan pukulan bagi peretail di dalam mal karena pengunjungnya hanya 30% dibandingkan masa normal. Yang berbelanja pun di bawah 50% dan nilai transaksinya kecil karena mereka hanya mengutamakan belanja kebutuhan pokok saja," kata dia.

Seperti diketahui, sejumlah mal dan pusat perbelanjaan di Jakarta diperbolehkan kembali beroperasi 15 Juni lalu setelah tutup sementara sejak April 2020. Hanya beberapa tenant atau penyewa psat belanja seperti supermarket, apotek, toko yang menyediakan bahan pokok dan ATM di area mal saja yang diperbolehkan beroperasi selama pandemi.

APPBI pun memperkirakan kondisi usaha pusat perbelanjaan baru akan mulai beranjak normal pada 2021. Perkiraan ini mempertimbangkan proses penemuan vaksin yang membutuhkan waktu paling cepat satu tahun sejak dimulai pada Januari 2020.

Menurut catatan asosiasi, saat ini ada lebih dari 80 mal beroperasi di Jakarta. Adapun detilnya bisa dilihat dalam databoks berikut:

Halaman:
Reporter: Tri Kurnia Yunianto
Editor: Ekarina
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...