Produksi Batu Bara Adaro Merosot karena Perlambatan Ekonomi Global

Image title
16 Agustus 2020, 13:12
Adaro.1.jpg
KATADATA/

Emiten berkode saham ADRO ini memutuskan merevisi merevisi panduan tahun 2020 menjadi produksi 52 juta ton sampai 54 juta ton. Sedangkan EBITDA operasional pada 2020 berkisar US$ 600 juta sampai US$ 800 juta, belanja modal US$ 200 juta sampai US$ 250 juta.

Sebelumnya, perusahaan menargetkan produksi batu bara pada tahun ini sekitar 54 juta hingga 58 juta ton. Adapun realisasi produksi batu bara Adaro pada tahun lalu mencapai 58,03 juta ton. Sementara itu, EBITDA operasional ditargetkan sebesar US$ 900 juta - US$ 1,2 miliar pada awal tahun atau sebelum adanya pandemi corona.

“Adaro Energy terus berupaya mempertahankan keunggulan operasional, meningkatkan efisiensi, menjaga marjin yang sehat dan memberikan pasokan yang andal bagi para pelanggan,” ujarnya.

Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral atau ESDM sebelumnya optimistis target produksi batu bara tahun ini bisa tercapai. Meskipun, permintaan komoditas tersebut turun akibat pandemi corona.

Pemerintah menargetkan produksi batu bara pada tahun ini sebesar 550 juta ton. Hingga Mei 2020, realisasi produksi komoditas tersebut mencapai 228 juta ton.

"Target produksi bisa tercapai karena sampai Mei 2020 mampu memproduksi 42%," ujar Direktur Pembinaan Pengusahaan Batu bara Direktorat Jenderal Minerba Kementerian ESDM Sujatmiko dalam diskusi media secara virtual, pada pertengahan bulan lalu.

Padahal Sujatmiko menyampaikan penyerap batu bara pada tahun ini turun. Dari produksi 228 juta ton, penyerapan batu bara hanya mencapai 28%. Salah satu faktornya yaitu permintaan batu bara untuk pembangkit listrik yang tidak optimal karena pandemi corona.

"Pandemi menyebabkan banyak industri tidak jalan sebagaimana biasa, permintaan listrik turun sampai Mei 2020 sehingga pemakaian batu bara kebutuhan listrik turun," ujarnya.

Halaman:
Reporter: Muchammad Egi Fadliansyah
Editor: Pingit Aria
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...