Impor Naik 26%, Mendag Lutfi Sebut Ekonomi Mulai Pulih

Pingit Aria
18 April 2021, 11:09
Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/4/2021).
ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Petugas menurunkan sapi impor dari Australia di Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta, Kamis (15/4/2021).

Peningkatan impor barang konsumsi menempati peringkat berikutnya dengan pertumbuhan sebesar 15,51% (MoM). Barang konsumsi yang mengalami kenaikan tertinggi, di antaranya vaksin (102,38% MoM), susu/krim bubuk (106,56 persen MoM), raw sugar (2.166,67 persen MoM), mesin pendingin udara/AC (31,08 persen MoM), dan jeruk mandarin (328,57 persen MoM).

Selain impor raw sugar yang mengalami kenaikan yang tinggi, impor daging sapi dan bawang putih juga menunjukkan kenaikan masing-masing 45,14% dan 384,62% (MoM). “Kenaikan impor gula, daging sapi, dan bawang putih ini merupakan langkah antisipasi pemerintah dalam menjamin kecukupan pasokan dan stabilitas harga bahan pangan pada Ramadan hingga Idulfitri,” kata Lutfi.

Sementara itu, impor barang modal tumbuh 11,85% MoM, didorong kenaikan kapal tanker di atas 50.000 GT (588,18 persen MoM), laptop (44,03 persen MoM), mesin pengeruk (94,03 persen MoM), dan mesin lainnya untuk penerima panggilan, konversi dan transmisi (229,66 persen MoM).

KEDATANGAN VAKSIN COVID-19 TAHAP TIGA
KEDATANGAN VAKSIN COVID-19 TAHAP TIGA (ANTARA FOTO/Dhemas Reviyanto/rwa.)

Kinerja Ekspor

Kinerja ekspor Indonesia pada Maret 2021 mencapai US$ 18,35 miliar atau naik 20,31% dibandingkan Februari 2021 (MoM) dan naik 30,47% dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya (YoY). Peningkatan kinerja ekspor pada Maret 2021 ini didorong peningkatan ekspor sektor migas sebesar 5,28% (MoM) dan juga peningkatan ekspor nonmigas 21,21% (MoM).

“Nilai total ekspor Maret 2021 merupakan yang tertinggi sejak Agustus 2011, bahkan ekspor nonmigas pada Maret 2021 merupakan yang tertinggi sepanjang masa,” kata Lutfi.

Lutfi juga menegaskan, peningkatan ekspor di Maret 2021 didorong peningkatan seluruh sektor. Bulan lalu, ekspor sektor pertanian naik 27,06%, sektor industri naik 22,27%, sektor pertambangan naik 13,69%, dan sektor migas naik 5,28%(MoM).

“Capaian kinerja ekspor yang sangat baik di masa pemulihan ekonomi akibat pandemi Covid-19 ini dapat diinterpretasikan bahwa Indonesia mampu memaanfaatkan peluang-peluang yang ada pada saat dunia sedang bergerak menuju pemulihan ekonomi,” katanya.

Lutfi juga menyampaikan bahwa ekspor nonmigas Indonesia ke negara-negara berkembang mengalami pertumbuhan yang signifikan. Pada Maret 2021, ekspor nonmigas ke kawasan Afrika Selatan, Afrika Timur, dan Afrika Utara naik signifikan masing-masing sebesar 178,73%, 110,78%, dan 104,89% MoM. “Kondisi ini menunjukkan, pasar ekspor nonmigas mulai terdiversifikasi,” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...