Indonesia-Australia Siap Genjot Perdagangan Meski Terhambat Pandemi
Sementara itu, Menteri Perdagangan, Pariwisata dan Investasi Australia Dan Tehan mengatakan, investasi Australia ke Indonesia akan difokuskan kepada energi baru terbarukan (EBT), pendidikan, dan pembangunan pabrik baterai kendaraan listrik.
“Kami sangat berharap dapat membantu menyediakan bahan baku baterai, sehingga membantu Indonesia dalam mengembangkan ekosistem kendaraan listrik ke depannya,” kata Dan Tehan.
Ia juga berharap agar pandemi segera pulih agar Australia dapat menyambut kembali wisatawan dan pelajar dari Indonesia. Selain itu, ia memastikan bahwa kedua negara terus melakukan pengembangan tenaga kerja satu sama lain.
Kedua negara telah menandatangani Katalis subsidiary arrangement, program pengembangan perdagangan dan investasi unik yang didukung pemerintah untuk membuka potensi besar kemitraan ekonomi Indonesia dan Australia.
Australia telah menginvestasikan US$ 40 juta melalui program Katalis IA-CEPA. Komitmen ini berlaku selama lima tahun dan memiliki tujuan utama untuk mewujudkan peluang-peluang IA-CEPA.
“Ini adalah komitmen yang sangat jelas. Kami akan bekerja semaksimal mungkin untuk memastikan bahwa IA-CEPA mendorong kemitraan ekonomi antar dua negara. Kami juga ingin memastikan bahwa komitmen IA-CEPA benar-benar menumbuhkan ekonomi kami,” katanya.
Adapun, Katalis mendukung implementasi IA-CEPA dalam sektor agrifood, advanced manufacturing/jasa, dan keterampilan.
Program ini bekerja erat dengan komunitas bisnis Indonesia dan Australia untuk mengkatalisasi kemitraan komersial bilateral baru, mengatasi regulasi perdagangan serta berinvestasi dalam peningkatan keterampilan tenaga kerja dan perusahaan.