Fokus Pasar Domestik, Ekspor Sawit 2022 Diramal Stagnan 34 Juta Ton

Cahya Puteri Abdi Rabbi
23 Desember 2021, 15:36
sawit, kelapa sawit, CPO, ekspor
Arief Kamaludin|Katadata
Proses pemilahan TBS sebelum diproses menjadi CPO di PKS PT Lubuk Bendahara Palma Industri (LBPI), Riau.

Dengan konsumsi dalam negeri yang diperkirakan masih akan sangat tinggi di tahun 2022,  produksi CPO diprioritaskan untuk memenuhi kebutuhan di dalam negeri.

"Local consumption masih akan tetap tinggi dan itu tidak bisa disetop. Dengan harga yang tinggi (dan permintaan naik) artinya pemerintah harus hati-hati karena inflasi dari minyak goreng akan tinggi," tutur Togar.

Dia memperkirakan harga minyak sawit masih akan tetap tinggi di tahun depan, menyusul membaiknya perekonomian dunia dan terbatasnya produksi sawit.

"Perekonomian dunia akan semakin baik, artinya akan mengakibatkan demand yang tinggi. Namun produksi kita masih terbatas," ujar dia.

Dalam perkiraan Gapki, harga minyak sawit untuk bulan November dan Desember 2021 diperkirakan akan melandai tetapi sangat mungkin masih lebih dari US$1.300/ton CPO Cif Rotterdam.

 Sementara itu, menurut catatan Gapki, produksi CPO pada Oktober mencapai 4,04 juta ton, turun dibandingkan September sebanyak 4,18 juta ton.

Sebelumnya, Gapki memperkirakan produksi CPO dan PKO November-Desember 2021 sebesar 9.395 ribu ton dan konsumsi 3 juta ton. Dengan jumlah tersebut, maka tersedia 6,4 juta ton untuk ekspor untuk November dan Desember.

Untuk November dan Desember ekspor dalam bentuk olahan diasumsikan sebesar 2.200 ribu ton, ekspor CPO 300 ribu ton per bulan dan ekspor olahan PKO 150 ribu ton serta oleokimia 350 ribu ton per bulan.

Dengan demikian, ekspor November-Desember diperkirakan akan mencapai 6 juta ton, sehingga total ekspor 2021 diperkirakan akan mencapai sekitar 34,9 juta ton atau sekitar 0,9 juta ton lebih besar dari ekspor 2020 sebesar 34 juta ton.

Halaman:
Reporter: Cahya Puteri Abdi Rabbi
Editor: Maesaroh
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...