Hambatan Distribusi Dinilai Penyebab Harga Minyak Goreng Masih Tinggi

Andi M. Arief
8 Maret 2022, 16:59
minyak goreng
ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal/foc.
Warga mengantre membeli minyak goreng saat berlangsungnya operasi pasar minyak goreng di Mapolsek Pesanggrahan, Bintaro, Jakarta Selatan, Jumat (4/3/2022).

"Memang di distribusi harus ada intervensi dari pemerintah secara tegas, melihat empat bulan lebih ini tidak ada penyelesaian apa pun terhadap minyak goreng," ujar Reynaldi. 

Kementerian Perdagangan (Kemendag) meramalkan Kebutuhan minyak goreng 2022 adalah 5,7 kiloliter yang terdiri dari kebutuhan rumah tangga sebesar 3,9 juta kiloliter dan kebutuhan industri sebesar 1,8 juta kiloliter. Secara rinci, kebutuhan rumah tangga terbagi menjadi tigak produk, yakni kemasan premium sebesar 1,2 juta kiloliter, kemasan sederhana sebanyak 231 ribu kiloliter, dan migor curah sejumlah 2,4 juta kiloliter.

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Oke Nurwan dalam sebuah seminar mengatakan harga minyak goreng dalam proses stabilisasi dengan penerapan kebijakan baru yakni domestic market obligation (DMO) yaitu mewajibkan untuk memenuhi pasar dalam negeri dan domestic price obligation (DPO) atau mewajibkan memenuhi harga eceran tertinggi (HET) minyak di pasar.

Selama ini produsen minyak goreng dalam negeri membeli CPO sebagai bahan baku minyak nabati dengan harga global. Adapun masih sangat sedikit produsen minyak goreng yang terintegrasi langsung atau memiliki lahan kebun kelapa sawitnya sendiri.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Yuliawati
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...