Asosiasi Petani Tebu Heran Stok Gula Nasional Banyak Tapi Harga Naik

Andi M. Arief
13 April 2022, 14:50
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/4/2020).
ANTARA FOTO/Fauzan/foc.
Pekerja menyiapkan gula pasir untuk disalurkan ke operasi pasar dan penyaluran Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Gudang Perum Bulog Sub Divisi Regional Tangerang, Kota Tangerang, Banten, Rabu (29/4/2020).

"Tidak pernah naik, malah 2018 gulanya petani dijual Rp 8.200 - Rp 8.300 per Kg," kata Soemitro. 

Selain itu, Soemitro berpendapat kenaikan HPP diperlukan karena harga pupuk telah naik sepanjang 2021. Di samping itu, lanjutnya, petani tebu rakyat sudah tidak menggunakan pupuk subsidi sejak 2020 karena tidak mendapatkan jatah pupuk subsidi dari pemerintah. 

Usulan Soemitro lainnya adalah pencabutan aturan harga eceran tertinggi (HET) gula konsumsi. Menurutnya, aturan tersebut tidak adil bagi petani tebu lantaran HPP terus naik akibat beberapa unsur produksi, seperti pupuk. 

Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Oke Nurwan berencana untuk menaikkan harga gula di petani.  "Dari usulan berbagai kajian yang dilakukan Kementerian Pertanian, kami sudah pertimbangkan di Rp11.500 per Kg, dibeli di petani," kata Oke di Pasar Cibinong, Selasa(12/4). 

 Menanggapi gula yang mulai langka di pasar, Oke mengatakan bahwa stok barang impor saat ini masih ada. Namun, Kemendag menahan distribusi gula impor tersebut karena sebentar lagi masa panen tebu.  Dengan demikian, Oke khawatir harga gula di tingkat petani jadi tertekan apabila gula impor didistribusikan saat ini.

"Pasokan saat ini sudah ada, tapi kami harus hati-hati karena mulai musim giling," kata Oke.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, Indonesia paling banyak mengimpor gula dari Thailand yaitu sebesar 2,02 juta ton pada 2020. 

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...