Serikat Petani Duga Wabah PMK Berasal dari Daging Impor

Andi M. Arief
12 Mei 2022, 18:04
Petugas memeriksa sapi-sapi yang ditampung di kadang milik Karantina Hewan Kupang sebelum dikirim ke Banjarmasin dan DKI Jakarta di Kupang, NTT,Selasa (10/5/2022). Sapi-sapi NTT yang dikirim menggunakan kapal kargo dan melewati Jawa Timur terancam tidak d
ANTARA FOTO/Kornelis Kaha/rwa.
Petugas memeriksa sapi-sapi yang ditampung di kadang milik Karantina Hewan Kupang sebelum dikirim ke Banjarmasin dan DKI Jakarta di Kupang, NTT,Selasa (10/5/2022). Sapi-sapi NTT yang dikirim menggunakan kapal kargo dan melewati Jawa Timur terancam tidak dapat dikirim imbas adanya Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) yang menyerang sejumlah sapi yang berada di Jawa Timur dan Kalimantan.

Dia mengatakan, potensi penularan virus PMK dari hewan ke manusia sangat kecil. Qomatrun menyarankan agar daging dimasak terlebih dahulu sehingga aman untuk dikonsumsi.

"Meskipun penularan PMK cepat tapi bisa di obati dan disembuhkan. Anggota SPI dari Jawa Timur misalnya, mereka menggunakan cangkang hewan laut mimik yang dibakar dan dihaluskan sebagai obat luar," kata Qomarun. 

Kementerian Pertanian (Kementan) resmi menetapkan Daerah Istimewa Aceh dan Jawa Timur sebagai provinsi terdampak wabah penyakit mulut dan kuku (PMK). 

Pemerintah telah menyiapkan tiga langkah penanganan wabah PMK di dua provinsi tersebut. Secara rinci, ada enam kabupaten yang menjadi perhatian khusus pemerintah dalam mengendalikan wabah PMK, yakni Aceh Tamiang, Aceh Timur, Gresik, Sidoarjo, Lamongan, dan Mojokerto. 

Kementan telah mengirim ribuan tenaga medis dan paramedis ternak ke wilayah terdampak PMK.  Selain itu, Kementan juga telah melibatkan Satgas Pangan dan Kementerian Perhubungan untuk menjaga pergerakan hewan antar wilayah.

Berdasarkan data Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian (Kementan), produksi daging sapi di Indonesia sebesar 437.783,23 ton pada 2021. Jumlah itu turun 3,44% dibandingkan pada 2020 yang sebesar 453.418,44 ton.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...