Produsen Masker Diramal Beralih ke Garmen Pasca-Pelonggaran Aturan

Andi M. Arief
18 Mei 2022, 20:04
masker, masker kesehatan, covid-19, kemenperin, garmen, manufaktur,
ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan/aww.
Petugas lab menguji ketahanan masker yang diproduksi di PT Univenus Cikupa, Cikupa, Tangerang, Banten, Rabu (11/11/2020).

Elis mengatakan, pemangku kepentingan masih mencari cara untuk mendaur ulang alat pelindung diri (APD) dan masker medis. Sebab, kedua produk ini mencemari lingkungan dan menghambat pelaku industri daur ulang dalam berproduksi. 

"Pengolahannya masih dalam tahap penelitian terkait potensi diproses lebih lanjut menjadi produk tekstil lagi. Saat ini, tetap lebih banyak dimusnahkan melalui insenerator," ujar Elis.

Menurutnya, produsen masker kain akan beralih ke produksi garmen pasca-pelonggaran kebijakan.

Pada awal pandemi Covid-19, pemerintah melalui Kemenperin mengarahkan pelaku industri garmen untuk memproduksi masker dan APD dari kain. Produksi masker kain selama April - Desember 2020 pun mencapai 490,16 juta unit, sementara APD kain 16,41 juta unit.

Sedangkan kini, permintaan garmen terus meningkat seiring pemulihan ekonomi nasional. Ia memprediksi, industri pakaian jadi tumbuh 10,15% pada kuartal II 2022.

Namun, total pertumbuhan industri pakaian jadi sepanjang tahun ini diperkirakan hanya 5,84%. Sebab, permintaan biasanya melambat pada paruh kedua.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...