Tiga Penyebab Harga Tiket Pesawat Melonjak

Andi M. Arief
2 Juni 2022, 14:01
ilustrasi pesawat
123rf

Fuel surcharge adalah biaya yang digunakan untuk menutupi selisih harga avtur karena adanya kebijakan tarif batas atas oleh pemerintah. Biaya fuel surcharge inilah yang dibebankan pada konsumen sehingga harga tiket bisa lebih mahal.


2. Frekuensi penerbangan berkurang

Pandemi Covid-19 menyebabkan pemerintah di berbagai negara membatasi mobilitas warganya. Kebijakan itu memukul industri penerbangan.

Untuk efisiensi, maskapai mengurangi frekuensi penerbangan. Bahkan beberapa rute yang dinilai bukan favorit ditutup untuk sementara.

Pauline mencontohkan maskapai Garuda Indonesia dengan rute Jakarta-Singapura. Sebelumnya maskapai tersebut memiliki delapan penerbangan setiap hari. Kini jumlah penerbangannya hanya sekali sehari. Begitu juga dengan Singapore Airlines maksimal hanya empat penerbangan sehari.

 3. Minim Promo

Sebelum pandemi Covid-19, maskapai penerbangan sering mengeluarkan program tiket pesawat dengan harga promo. Harga tiket promo ini kerap diburu wisatawan karena sangat terjangkau.

Namun hingga saat ini, belum banyak maskapai yang memberikan harga tiket promo. "Sudah agak lama maskapai tidak buka harga di cluster promo," kata Pauline.

Melansir dari airportspotting.com, maskapai penerbangan nasional UEA, yakni Etihad Airways, tercatat menjual tiket pesawat termahal sedunia dengan harga sekitar Rp916,8 juta per orang.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...