Terowongan Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung, Uji Coba November

Tia Dwitiani Komalasari
21 Juni 2022, 17:00
Pekerja berjalan di area proyek Tunnel 6 Kereta Cepat Jakarta Bandung sepanjang panjang 4.478 meter atau 4,4 kilometer yang berlokasi di kawasan Cikalong Wetan, Depok, Purwaarta, Kamis (27/1/2022). Tunnel ini menjadi salah satu tunnel terpanjang yang dita
Muhammad Zaenuddin|Katadata
Pekerja berjalan di area proyek Tunnel 6 Kereta Cepat Jakarta Bandung sepanjang panjang 4.478 meter atau 4,4 kilometer yang berlokasi di kawasan Cikalong Wetan, Depok, Purwaarta, Kamis (27/1/2022). Tunnel ini menjadi salah satu tunnel terpanjang yang ditargetkan dalam waktu dekat akan tembus karena progres konstruksi sudah mencapai 97,01 persen.

 Dwiyana menyampaikan, progres investasi proyek kereta cepat Jakarta-Bandung telah mencapai 84 persen, sedangkan progres fisik telah mencapai 76 persen. Adapun target operasi secara komersial ditargetkan pada Juni 2023.

Pada November 2022 KCIC akan melakukan tes dinamis untuk melakukan uji coba Electric Multiple Unit (EMU). Rangkaian EMU ditargetkan datang di Indonesia pada September mendatang.

 Duta Besar China untuk Indonesia Lu Kang mengatakan kemajuan proyek kereta cepat Jakarta-Bandung penting bagi hubungan diplomatik Indonesia dengan China.  Ia menyampaikan bahwa Presiden Indonesia dan Presiden China sangat memperhatikan proyek transportasi ini karena setiap kali mereka melakukan komunikasi selalu membahas proyek kereta cepat Jakarta-Bandung.

 "Kita bekerja sama dalam hal proyek kereta cepat Jakarta-Bandung ini dalam bentuk mempererat hubungan Indonesia dengan China. ke depannya, kita juga bisa lebih baik dalam bekerja sama," pungkas Lu Kang.

Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Awalnya, estimasi biaya proyek kereta cepat berkisar US$6,1 miliar dengan alokasi US$4,8 miliar untuk komponen konstruksi (Engineering-Procurement-Construction/EPC) dan US$1,3 miliar non-EPC.

Kemudian, pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengestimasikan terdapat pembengkakan biaya sebesar US$2,5 miliar menjadi US$8,6 miliar pada November 2020. Hal itu karena adanya kenaikan dari EPC menjadi US$6,4 miliar dan non-EPC menjadi US$2,2 miliar.

 

Halaman:
Reporter: Antara
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...