Mengapa Fluktuasi Harga Cabai Tinggi dan Sulit Dikendalikan?

Andi M. Arief
21 Juni 2022, 19:58
Pedagang menunjukkan cabai dagangannya di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022).
ANTARA FOTO/Andreas Fitri Atmoko/tom.
Pedagang menunjukkan cabai dagangannya di Pasar Kranggan, Yogyakarta, Selasa (21/6/2022).

Salah satu alasan tingginya harga cabai adalah menurunnya pasokan saat masa panen raya akibat penyakit antraknosa. Penyakit tersebut membuat sebagian besar petani cabai gagal panen. 

 Asosiasi Champion Cabai Indonesia (ACCI) memproyeksikan penyakit antraknosa membuat petani gagal memanen cabai hingga 60% dari perkiraan panen semester I-2022. Kementerian Pertanian (Kementan) meramalkan produksi kotor cabai selama semester I-2022 lebih dari 200.000 ton per bulan. 

"Kalau (panen) dua bulan terakhir, saya bisa mengatakan (panen cabai) turun sekitar 50% - 60% dari perkiraan," kata Ketua ACCI Tunov Mondro Atmodjo.

Tunov menganalogikan setiap panen sebanyak dua karung cabai, setidaknya 1,5 karung rusak terkena hama. Selain itu, tingkat keterjangkitan hama antraknosa sangat cepat, sehingga kegagalan panen cabai hampir terjadi di penjuru negeri. 

Artinya, kenaikan harga cabai saat ini disebabkan oleh minimnya pasokan cabai di pasar-pasar tradisional karena gagal panen. Turnov mengatakan sebagian daerah pun menjual cabai dengan harga lebih tinggi dari DKI Jakarta. 

"Apakah itu hal yang normal? Normal. Kalau cabai seperti itu (biasanya mekanisme pasar yang terjadi)," kata Turnov. 

 Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga cabai merah keriting (per kg) harian di pasar modern di beberapa provinsi telah menyentuh angka Rp 76,58 ribu per kg, data per Senin, 20 Juni 2022. Secara keseluruhan, rata-rata minggu ini naik dibandingkan rata-rata minggu sebelumnya yang tercatat Rp. 63,09 ribu per kg.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...