Dapat PMN Rp4,1 T, KAI Tuntaskan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung

Tia Dwitiani Komalasari
3 Agustus 2022, 10:56
Seorang pekerja memberikan arahan saat menyelesaikan pemasangan girder box di pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Pemasangan girder box proyek KCJB sudah rampung dengan total 1.018
ANTARA FOTO/ Fakhri Hermansyah/aww.
Seorang pekerja memberikan arahan saat menyelesaikan pemasangan girder box di pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) di Jatibening, Bekasi, Jawa Barat, Senin (27/6/2022). Pemasangan girder box proyek KCJB sudah rampung dengan total 1.018 girder box dan pembangunan fisik secara keseluruhan telah mencapai 76 persen dengan target pengoperasian pada 2023.

Kereta Api Indonesia melalui KCIC terus berupaya mempersiapkan KCJB semaksimal mungkin. Ditargetkan tes dinamis KCJB dapat dilakukan pada November 2022 bertepatan dengan penyelenggaraan Presidensi G20.

Joni mengatakan, KAI akan terus berkordinasi dengan para stakeholder untuk pencairan PMN tersebut. KAI akan mengelola PMN tersebut dengan akuntabel, transparan dan bertanggung jawab sehingga dapat mewujudkan transportasi kereta cepat dengan tepat waktu.

Dengan adanya layanan kereta api cepat tersebut, diharapkan dapat turut meningkatkan perekonomian masyarakat terutama di stasiun-stasiun pemberhentian.

“Hadirnya Kereta Api Cepat Jakarta - Bandung akan memberikan pilihan bagi masyarakat untuk bertransportasi dengan cepat dan selamat. KCJB juga diharapkan menjadi momentum agar dapat terealisasi transportasi-transportasi modern lainnya di Indonesia,” tutup Joni.

 Kereta Cepat Jakarta-Bandung mengalami pembengkakan biaya (cost overrun). Awalnya, estimasi biaya proyek kereta cepat berkisar US$6,1 miliar. Kemudian, pihak Kereta Cepat Indonesia China (KCIC) mengestimasikan terdapat pembengkakan biaya sebesar US$2,5 miliar menjadi US$8,6 miliar pada November 2020 karena adanya kenaikan dari EPC menjadi US$6,4 miliar dan non-EPC menjadi US$2,2 miliar.

 Setelah itu, pihak manajemen KCIC terbaru menekan estimasi nilai pembengkakan biaya menjadi US$8 miliar. Artinya pembengkakan biaya dari estimasi terbaru terhadap biaya awal sebesar US$1,9 miliar. Kendati nilai pembengkakan biaya menurun, tetapi masih terdapat kenaikan dari EPC menjadi US$6 miliar dan non-EPC menjadi US$2 miliar.

Berikut lima penyebab biaya proyek KCJB membengkak seperti tertar dalam grafik.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...