India Larang Ekspor Beras, Indonesia jadi Negara Paling Terdampak
“Dampak larangan ekspor beras oleh India akan dirasakan baik secara langsung oleh negara-negara yang mengimpor dari India maupun secara tidak langsung oleh seluruh importir beras, karena berdampak pada harga beras global,” kata Nomura.
Temuan dari Nomura mengungkapkan bahwa harga beras tetap tinggi tahun ini, dengan kenaikan harga di pasar eceran mencapai sekitar 9,3% YoY pada Juli, dibandingkan dengan 6,6% pada 2022. Inflasi harga konsumen (CPI) beras juga melonjak 3,6% tahun-ke-tahun pada Juli, naik dari 0,5% pada 2022.
Nomura menyebutkan, Filipina, adalah negara di Asia yang paling berisiko terhadap harga yang lebih tinggi. Negara tersebut mengimpor lebih dari 20% kebutuhan konsumsi berasnya,
Larangan ekspor beras India juga akan merugikan Indonesia. Indonesia kemungkinan akan menjadi negara kedua yang paling terkena dampak di Asia.
Nomura melaporkan bahwa harga beras di Indonesia berkontribusi sekitar 15% terhadap indeks harga konsumen. Indonesia juga masih mengimpor kebutuhan berasnya sebanyak 2,1%.
Di Indonesia, Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional mencatat rata-rata harga beras kualitas medium I (per kg) harian di pasar modern di beberapa provinsi tercatat Rp 13,4 ribu per kg, data per Senin, 19 September 2022. Secara keseluruhan, rata-rata minggu ini turun dibandingkan rata-rata pekan sebelumnya yang tercatat Rp. 13,41 ribu per kg.