Produksi Garam Anjlok Akibat Cuaca Ekstrem, Harga Naik hingga 50%

Nadya Zahira
11 Oktober 2022, 09:51
Petani memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).
ANTARA FOTO/Umarul Faruq/wsj.
Petani memanen garam di Desa Tambak Cemandi, Sedati, Sidoarjo, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2022).

Jakfar mengatakan, impor masih sangat dibutuhkan namun besarannya harus disesuaikan, “Harusnya dimana-mana itu impor dilakukan apabila kebutuhan dalam negeri tidak tercover oleh produksi dalam negeri,” ujar Jakfar.  “

Berdasarkan data Kementerian Perindustrian yang dikutip Selasa (9/8), impor garam tersebut hanya akan diserap oleh tiga industri yaitu aneka pangan, Chlor Alkali Plant (CAP), serta farmasi dan kosmetik.  Ketiga jenis industri tersebut masih bergantung pada garam impor karena membutuhkan kemurnian tinggi. S

Sementara garam yang diproduksi di dalam negeri belum bisa memenuhi syarat kemurnian garam tersebut. Garam yang digunakan industri CAP setidaknya membutuhkan kemurnian 95%, sedangkan untuk industri farmasi dan kosmetik harus mencapai 99,99%.

Sementara garam yang bisa digunakan industri makanan minuman harus memiliki tingkat kemurnian minimal 94%. Selain itu, industri makanan minuman mengharuskan garam yang dipakai terbebas dari unsur calsium magnesium atau CaMg.

Berikut alokasi impor garam untuk tiga industri tersebut:

1. Aneka Pangan sebanyak 466.000 ton

2. Chlor Alkali Plant sebanyak 2,44 juta ton

3. Farmasi dan Kosmetik sebanyak 5.146 ton.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...