Negara G20 Waspadai Ancaman Krisis Pangan, Mentan Sebut 4 Penyebabnya

Tia Dwitiani Komalasari
12 Oktober 2022, 10:13
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Joint Finance and Agriculture Ministers’ Meeting (JFAMM) G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (11/10).\
Humas Kementerian Pertanian
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo dan Menteri Keuangan Sri Mulyani dalam Joint Finance and Agriculture Ministers’ Meeting (JFAMM) G20 di Washington DC, Amerika Serikat, Selasa (11/10).\

Sejak awal 2022 ada banyak negara yang menerapkan restriksi ekspor bahan pangan, baik melalui kebijakan pembatasan maupun pelarangan total. Indonesia pun sempat melarang ekspor minyak kelapa sawit dan produk turunannya selama periode 28 April-22 Mei 2022.

Sementara penyebab ketiga adalah perubahan iklim yang berdampak pada produktivita tanaman pangan. Penyebab selanjutnya adalah ancaman penyakit menular yang menyebabkan distribusi pangan antar negara menjadi terbatas.

Solusi G20

Syahrul mengatakan, para Menteri Keuangan dan Menteri Pertanian G20 telah berkomitmen untuk menghadirkan solusi bersama dalam bentuk skema pendanaan global untuk penanganan tiga isu prioritas sektor pertanian dan pangan. Hal itu dilakukan untuk mempercepat pemulihan dan membangun sektor pertanian dunia yang lebih kuat dan tangguh.

Ketiga isu tersebut adalah:

1. Mempromosikan Sistem Pertanian dan Pangan yang Tangguh dan Berkelanjutan.
2. Mempromosikan perdagangan pertanian yang terbuka, adil, dapat diprediksi, transparan, dan non-diskriminatif untuk memastikan ketersediaan dan keterjangkauan pangan bagi semua.
3. Mempromosikan kewirausahaan pertanian inovatif melalui pertanian digital untuk meningkatkan penghidupan petani di pedesaan.

 Menurut Syahrul, ketiga isu prioritas tersebut saling berkaitan dan dibutuhkan sentuhan teknologi serta inovasi dalam mewujudkannya. “Dalam konteks implementasinya, kita yakini bahwa teknologi dan inovasi menjadi kunci utama dalam upaya pengembangan sistem pertanian dan pangan yang berkelanjutan” ujarnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...