Ancaman Resesi, Mendag: Peluang Genjot Ekspor ke Asia dan Timur Tengah

Nadya Zahira
27 Oktober 2022, 15:03
Suasana aktivitas bongkar muat kontainer di PT Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/10/2022).
ANTARA FOTO/Didik Suhartono/tom.
Suasana aktivitas bongkar muat kontainer di PT Terminal Teluk Lamong, Surabaya, Jawa Timur, Senin (17/10/2022).

Namun demikian, Zulhas mengatakan, Kementerian Perdagangan optimistis untuk terus mendorong peningkatan ekspor pada tiga bulan terakhir. Dengan demikian, ekspor nonmigas tahun ini diharapkan dapat mencatat rekor tertinggi.

Buka pasar ekspor baru

Sementara itu, Zulhas menyarankan kepada para industri untuk tidak mengandalkan pasar tradisional barat saja, karena Amerika dan Eropa sedang mengalami keterlambatan ekonomi akibat dampak perang dagang Rusia-Ukraina.

"Maka kita buka pasar baru. Afrika itu satu miliar penduduknya, termasuk Mesir, Nigeria, Maroko, juga Asia Selatan. Jadi kita harus memperluas pasar dan ini jalan tolnya sudah saya buka," kata Zulhas.

Zulhas juga mengungkapkan, Kemendag sudah melakukan perjanjian melalui Uni Emirat Arab (UEA) sehingga Indonesia bisa melakukan ekspor ke UEA dengan tidak akan dipungut pajak atau bebas pajak.

"Mau kirim pakaian, alas kaki, makanan, hasil pertanian, bisa ke Afrika, ke Timur Tengah, jadi harus kembangkan pasar baru karena ini lagi perang perdagangan," ujar Zulhas.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...