Resesi Ekonomi 2023 Diramal Buat Konsumen Enggan Melirik Mobil Listrik

Yuliawati
Oleh Yuliawati
20 Desember 2022, 14:12
mobil listrik, subsidi mobil listrik
ANTARA FOTO/REUTERS/Aly Song
Mobil Tesla Model-3 buatan China terlihat dalam acara pengiriman di pabriknya di Shanghai, China, Selasa (7/1/2020).

Forbes Wheels memperkirakan permintaan organik kendaraan tersebut akan kembali tumbuh, bila tak ada hambatan berarti. Namun, saat ini produsen kendaraan listrik menghadapi masalah rantai pasokan.

Masalah rantai pasokan yang berkepanjangan dan sumber material membuat biaya kendaraan baru tetap tinggi. Menurut laporan dari Bloomberg New Energy Finance (BNEF), biaya paket baterai lithium-Ion naik menjadi US$151/kWh pada tahun 2022, naik 7% dari tahun ke tahun.

Selain itu, kendaraan listrik terhalang biaya komponen chip semikonduktor. Prinsipal industri otomotif Peter Maithel di perusahaan komputasi cloud mengatakan kepada Forbes Wheels bahwa kekurangan chip bisa berdampak pada 3 juta kendaraan tahun depan.

Penjualan kendaraan listrik di Amerika juga terhambat oleh harganya yang tinggi dan perubahan kebijakan yang membatasi subsidi. Meski makin banyak model baru EV dari merek mapan—dan bahkan merek baru.

Pada setahun atau dua tahun ke depan, produsen bakal menyiapkan seri kendaraan listrik baru, seperti Ford F-150 Lightning, Tesla Model Y dan pendatang baru Rivian R1S.

Model-model EV terbaru yang hemat biaya energi di tengah rekor harga bahan bakar dapat menarik konsumen baru. Ketika harga gas melonjak Juli lalu, jajak pendapat American Automobile Association (AAA) mengungkapkan bahwa 25% orang Amerika kemungkinan akan memilih kendaraan listrik untuk pembelian mobil berikutnya.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...