Hilirisasi Akan Diperluas Jadi 21 Komoditas, Termasuk Perkebunan

Tia Dwitiani Komalasari
17 Januari 2023, 18:13
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Ketua Dewan Kehormatan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat Rapat Tim Perumus Pleno Munas XVII HIPMI di Badung, Bali, Sabtu (7/
ANTARA FOTO/Fikri Yusuf/tom.
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) sekaligus Ketua Dewan Kehormatan BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Bahlil Lahadalia menyampaikan sambutan saat Rapat Tim Perumus Pleno Munas XVII HIPMI di Badung, Bali, Sabtu (7/1/2023). Kegiatan lanjutan dari Musyawarah Nasional HIPMI XVII itu diselenggarakan untuk membahas program kerja dan sejumlah rekomendasi yang akan disampaikan ke pemerintah sesuai dengan kondisi perekonomian terkini.

Bahlil mengatakan, hilirisasi 21 komoditas tersebut berpotensi mendatangkan investasi sebesar US$ 545,3 miliar atau senilai Rp 8.272 triliun dengan kurs Rp 15.171 per Dolar AS. Dia mengatakan, hilirisasi tersebut termasuk dalam peta jalan yang telah disusun oleh Kementerian Investasi.

Adapun rinciannya adalah:
1. Hilirisasi mineral batu-bara berpotensi datangkan investasi senilai US$ 427,1 miliar
2. Hilirisasi minyak dan gas berpotensi datangkan investasi US$ 67,6 miliar
3. Hilirisasi perkebunan, kelautan, perikanan, dan kehutanan berpotensi datangkan investasi senilai US$50,6 miliar.

 Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume dan nilai ekspor nikel Indonesia terus meningkat setelah pemerintah menerapkan hiirisasi.

Sepanjang periode Januari-September 2022 volume ekspor nikel nasional mencapai 534,05 ribu ton. Angka tersebut melonjak 458,39% dibanding periode yang sama tahun lalu.

Demikian pula nilai ekspor nikel Januari-September 2022 sudah mencapai US$4,12 miliar atau setara Rp62,83 triliun (kurs Rp15.232 per dolar Amerika Serikat). Nilai ini melonjak lebih dari 5 kali lipat dibanding Januari-September 2021, serta lebih tinggi 3,24 kali lipat dibanding nilai ekspor sepanjang tahun lalu.

 

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...