Panen Raya Padi Dimulai Awal Maret, Harga Beras Diprediksi Turun
Harga Beras Melonjak
Sutarto mengatakan, harga beras melonjak naik akibat adanya musim paceklik yang biasa terjadi pada Januari hingga Februari. Oleh sebab itu, dia meminta pemerintah untuk lebih intensif melakukan operasi pasar guna merendamkan lonjakan harga beras saat ini.
“Paceklik terberat itu memang sekitar bulan Januari dan Februari ini. Jadi pada saat inilah pentingnya pemerintah hadir dalam arti harus betul-betul intensif melakukan operasi pasar,” ujarnya.
Dia mengatakan, situasi seperti ini jelas menyusahkan banyak masyarakat. Dengan begitu menurutnya pemerintah harus betul-betul mengisi stok beras ke daerah-daerah yang masih kekurangan seperti DKI Jakarta, Surabaya, Semarang, dan Indonesia bagian Timur, melalui operasi pasar.
Selain itu, dia mengatakan bahwa pemerintah harus segera mengeluarkan dan menentukan dengan bijak terkait Harga Pokok Penjualan atau HPP, “Jangan mengatakan bahwa pemerintah akan beli dengan harga berapapun, orang lain akan berspekulasi,” kata dia.
United States Department of Agriculture atau USDA memproyeksikan produksi beras global mencapai 503,27 juta metrik ton MT pada musim 2022/2023, turun 11,78 juta MT atau 2,29% dari musim 2021/2022.
Pada musim ini Tiongkok menjadi negara penghasil beras terbesar, yaitu 147 juta MT. Adapun Indonesia menjadi produsen beras terbesar keempat di dunia, sekaligus nomor satu di Asia Tenggara dengan estimasi produksi 34,6 juta MT pad musim 2022/2023.