Cadangan Nikel Terbatas, Pemerintah akan Batasi Smelter Feronikel
Pembatasan penyediaan smelter RKEF dinilai penting untuk menambah alokasi suplai bijih nikel untuk smelter HPAL. Hal ini juga dilakukan untuk menutup potensi impor bijih nikel untuk bahan baku.
"Kita harus melihat harmonisasi antara jumlah cadangan dengan jumlah smelter, khususnya untuk nikel saprolite. Kalau cadangannya habis, smelter dapet darimana? masa harus impor," ujar Irwandy.
Sebelumnya, pemerintah berencana membatasi pembangunan pabrik pengolahan dan pemurnian mineral atau smelter yang tidak berorientasi kepada penggunaan energi bersih atau ramah lingkungan.
Menteri Investasi, Bahlil Lahadalia mengatakan bahwa ini merupakan bentuk kepedulian pemerintah dalam rangka melakukan penataan terhadap pengembangan produk yang berorientasi pada green energy dan green industry.
"Ke depan, kita akan melakukan pembatasan terhadap pembangunan smelter yang tidak berorientasi pada green energy," ujarnya dalam keterangan pers yang disiarkan di YouTube Sekretariat Presiden pada Jumat (13/1).
Bahlil menambahkan, pemerintah saat ini sedang mengatur formulasi insentif untuk membangun industri kendaraan listrik yang kompetitif sehingga dapat menciptakan lapangan pekerjaan baru. Dia juga menilai bahwa Indonesia memiliki pangsa pasar kendaraan listrik yang besar.