Sangat Rendah, Bulog Baru Serap 143 Ribu Ton Beras Saat Panen Raya
"Berarti ada masalah yang krusial sehingga serapan Bulog dari hasil produksi petani dalam negeri amat sangat rendah," kata Dwi.
Dia mengatakan, kondisi tersebut terjadi karena harga pembelian pemerintah atau HPP yang ditawarkan Bulog lebih rendah dari harga pasar. Misalnya saja HPP gabah kering petani hanya Rp 5.000 per kg. Sementara harga GKP di pasar mencapai Rp 5.500 per kg.
Dwi mengatakan, pemerintah seharusnya bisa menerapkan harga felksibilitas hingga 10% sehingga bisa menyerap gabah dan beras dari petani.
"Misalkan harga fleksibilitasnya 10% saja, saya yakin Bulog akan sangat mampu menyerap gabah dari petani," ujarnya. Namun demikian, Dwi mengingatkan bahwa stok CBP Bulog berbeda dengan stok yang ada di masyarakat. Dia mengatakan, stok beras di masyarakat cukup tersedia.
Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), volume produksi beras Indonesia mencapai 31,54 juta ton pada 2022. Jumlah ini naik 0,59% dibanding produksi tahun sebelumnya (year-on-year/yoy).