Badan Pangan Ungkap Dua Penyebab Harga Telur Meroket hingga Rp 38 Ribu
Arief mengatakan, pemerintah memang sedang menaikkan harga telur di tingkat peternak. Pasalnya, biaya produksi saat ini mencapai lebih dari Rp 20.000 per kg. Dengan demikian, harga di tingkat peternak idealnya Rp 24.000 per kg.
"Kalau harga di tingkat peternak di bawah Rp 24 ribu, maka banyak kandang yang tutup," ujarnya.
Kenaikan Harga Telur Sebabkan Inflasi
Sementara itu, Badan Pusat Statistik merilis mencatat inflasi pada Mei mencapai 0,09% secara bulanan, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 0,33%. Inflasi bulan lalu disumbangkan oleh kenaikan harga makanan.
Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa Pudji Ismartini menjelaskan inflasi secara tahunan pada Mei mencapai 4%, lebih rendah dibandingkan bulan sebelumnya 4,33%. Sementara inflasi tahun kalender tercatat sebesar 1,1%.
"Komoditas penyumbang inflasi secara bulanan terbesar pada Mei 2023 adalah bawang merah dengan andil sebesar 0,03%, daging ayam ras 0,03%, ikan segar 0,02%, telur ayam 0,02%, rokok kretek filter 0,02%, dan bawang putih 0,02%," ujar Pudji dalam konferensi pers, Senin (5/6).