Badai PHK Industri Alas Kaki Diprediksi Berlangsung hingga 2024

Nadya Zahira
13 Juni 2023, 15:20
Pekerja menyelesaikan produksi alas kaki di OB Shoes, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).
ANTARA FOTO/Asprilla Dwi Adha/foc.
Pekerja menyelesaikan produksi alas kaki di OB Shoes, Bojongsari, Depok, Jawa Barat, Jumat (20/1/2023).

Badai PHK Terjang Industri

Sementara itu, Presiden Konfederasi Serikat Pekerja Indonesia, Said Iqbal, mengatakan badai PHK masih marak terjadi di sejumlah industri. Hal ini menunjukkan pertumbuhan ekonomi belum optimal memberikan manfaat bagi kalangan menengah ke bawah.

Menurut Said Iqbal, ketika ekonomi tumbuh, mestinya ada penyerapan tenaga kerja. Di mana setiap 1 persen pertumbuhan ekonomi akan ada penyerapan tenaga kerja sebanyak 200 hingga 400 ribu.

"Sekarang Pemerintah mengumumkan ekonomi tumbuh 5%. Seharusnya penyerapan tenaga kerja adalah sebanyak 2 juta. Tetapi kebalikannya, yang terjadi PHK dimana-mana," tegasnya.

Berdasarkan data KSPI, beberapa perusahaan melakukan PHK besar-besaran seperti PT Nikomas Gemilang PHK 3.261 orang, PWI 1000 orang dan dalam proses PHK kurang lebih 3 ribu orang. Panarub sudah melakukan PHK 2.000 orang. Kemudian PT Lawe di Bandung melakukan PHK 1.800 orang.

"Ini menjelaskan, pertumbuhan ekonomi hanya dinikmati kelas menengah atas. Sedangkan kelas bawah justru terjadi PHK," katanya.

Kemenperin merilis Indeks Kepercayaan Industri pada Mei 2023 sebesar 50,90 poin. Angka ini turun 0,48 poin dibandingkan April 2023 yang mencapai 51,38 poin.

Capaian April 2023 juga sebenarnya mengalami penurunan jika dibandingkan Maret 2023 yang sebesar 51,87 poin. Sedangkan Februari 2023 sebesar 52,32 poin dan Januari 2023 sebesar 51,54 poin.

Halaman:
Reporter: Nadya Zahira
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...