Siasat Bahlil Amankan Investasi EV dari Dampak UU Penurunan Inflasi AS
Seperti diketahui, salah satu produsen baterai EV di dalam negeri adalah PT Industri Baterai Indonesia yang bekerja sama dengan LG Group. Bahlil mengatakan hasil produksi baterai EV besutan LG tersebut tidak akan menghadapi hambatan di Pasar Amerika Serikat.
"Enggak akan terganggu kalau LG produksinya sampai di Katoda. Itu ni problem karena hilirisasi pembuatan baterai EV-nya di Amerika Serikat," kata Bahlil.
Bahlil menyampaikan strategi yang sama akan digunakan untuk masuk ke pasar Eropa. Walau demikian, Bahlil menyebutkan strategi utama yang akan diterapkan pemerintah adalah mengajak investor asal Eropa dan Amerika Serikat untuk mendirikan pabriknya di dalam negeri.
Untuk diketahui, aturan Uni Eropa yang mungkin menghambat produk EV dari Indonesia adalah Direktif Pelaporan CSR. Intinya, kebijakan tersebut mengenalkan beberapa persyaratan baru soal pelaporan Lingkungan, Sosial, dan Tata Kelola atau ESG.
"Kalau Eropa masih ragu dengan ESG di Indonesia, masuk ke pasar Indonesia. Makanya Eramet melakukan itu. Jangan mau banyak tapi tidak mau masuk," kata Bahlil.