Di Depan Unesco, Airlangga Pamerkan Dampak Program Kartu Prakerja
Prakerja Tingkatkan Kemampuan Penduduk Dewasa
Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Purbasari mengatakan kemampuan yang dimiliki para pekerja berusia 30-40 tahun umumnya sudah usang. Sebab, mereka menempuh pendidikan formal terakhir pada usia 20an tahun.
Karena itu, Prakerja hadir untuk melanjutkan usaha dan tujuan dari pendidikan formal bagi orang dewasa di Indonesia. Ini agar mereka tidak menjadi kelompok rentan dan mampu beradaptasi dengan disrupsi pada masa kini maupun masa mendatang.
“Kita memberi mereka kesempatan untuk meng-update diri, sehingga tidak stagnan kemampuannya," kata Denni dalam konferensi pers ILLC di Bali, Senin (3/7).
Prakerja mulanya hadir dengan skema semi bansos pada 2020-2022, atau sepanjang pandemi Covid-19 melanda Indonesia. Peserta mendapat pagu Rp 1 juta untuk membeli pelatihan yang dibutuhkan. Setelah selesai, dia akan mendapat insentif sebanyak empat kali, masing-masing senilai Rp 600 ribu.
Sementara, sejak 2023, program ini mengubah skemanya. Para peserta kini mendapat pagu Rp 3,5 juta untuk membeli beragam pelatihan di platform Prakerja. Kemudian, mereka memperoleh satu kali insentif senilai Rp 600 ribu setelah menyelesaikan pelatihan yang dipilih.
Program Kartu Prakerja pun sudah menjangkau sekitar 17 juta peserta secara nasional sejak pertama kali dilaksanakan. Total jumlah tersebut dibagi ke dalam 54 gelombang penerimaan peserta.