Kemendag soal Harga Minyak Goreng Tinggi: Gara-gara Ekspor CPO Lesu

Andi M. Arief
14 Maret 2024, 15:25
minyakita, harga minyak goreng
ANTARA FOTO/Indrianto Eko Suwarso/YU
Pedagang menunjukan minyak goreng rakyat MinyaKita yang mulai langka dipasaran di Pasar Mampang, Jakarta, Rabu (6/12/2023). Pemerintah berencana melakukan penyesuaian harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng rakyat MinyaKita dari Rp14 000 menjadi Rp15.000 per liter, namun Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan (Zulhas) mengatakan rencana penyesuaian HET MinyaKita itu belum mencapai keputusan dan perlu dibahas lebih lanjut dengan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian.

Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, rata-rata nasional harga minyak goreng curah konsisten tumbuh sejak akhir 2023 menjadi Rp 15.650 per liter hari ini, Kamis (14/3). Senada, harga minyak goreng kemasan sederhana naik Rp 410 per liter secara tahun berjalan menjadi Rp 17.670 per kg.

Oleh karena itu, Isy menekankan pasokan minyak goreng di dalam negeri terjaga, walaupun harganya mulai menanjak. Isy menilai peningkatan harga tersebut juga disebabkan perubahan komposisi produk minyak goreng di dalam negeri.

Menurutnya, komposisi minyak goreng nasional pada 2019 didominasi minyak goreng curah sekitar 60%, lalu minyak goreng premium sebesar 24%, dan minyak goreng kemasan sederhana sekitar 12%. Isy mengatakan saat ini komposisi produk minyak goreng didominasi minyak goreng kemasan sederhana hingga 40%.

Isy menyampaikan perubahan komposisi tersebut didorong oleh produksi Minyakita di dalam negeri. Pada saat yang sama, ia mencatat realisasi DMO pada Februari 2024 hanya 41% dari target sejumlah 300.000 ton per bulan.

Dengan kata lain, minyak goreng DMO yang dikelola pemerintah pada bulan lalu hanya 123.000 ton. Angka tersebut susu dari capaian Januari 2024 sebesar 70% atau sekitar 210.000 ton.

Isy mencatat total kebutuhan minyak goreng oleh rumah tangga adalah 230.000 ton per bulan. Menurutnya, target 300.000 ton per bulan ditentukan untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan usaha mikro dan kecil.

"Realisasi DMO 41% sebenarnya tidak bisa dibilang pasokan minyak goreng di dalam negeri langka. Sebab, kebutuhan untuk rumah tangga masih relatif aman karena masih dipasok minyak goreng premium," katanya.

Halaman:
Reporter: Andi M. Arief
Editor: Agustiyanti
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...