Redam Ketegangan, Tiongkok Ingin Resolusi Damai Perang Dagang

Image title
Oleh Ekarina
26 Agustus 2019, 14:43
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12)
ANTARA FOTO/REUTERS/Kevin Lamarque/File Foto
Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo, penasehat keamanan nasional AS John Bolton dan Presiden China Xi Jinping menghadiri jamuan makan malam setelah ktt pemimpin negara G20 di Buenos Aires, Argentina, Sabtu (1/12).

(Baca: Perang Dagang AS-Tiongkok Berlanjut, Harga Minyak Anjlok Hampir 2%)

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin menambahkan, Trump dapat memerintahkan perusahaan keluar dari Tiongkok berdasarkan Undang-Undang Ekonomi Darurat Internasional jika ia menyatakan kondisi dalam negerinya sedang dalam kondisi darurat.

Komentar Trump langsung dikecam oleh media Tiongkok. Petinggi China Daily dalam sebuah tajuk rencana menuliskan bahwa Washington tidak akan pernah diizinkan mengendalikan nasib Tiongkok.

“Sudah menjadi jelas bahwa perang tarif pemerintahan melawan Tiongkok bermotivasi politik. Apa yang diinginkan Washington dari mitra dagang terbesarnya adalah agar puas memainkan biola kedua dan dengan patuh melakukan apa yang diminta,” tulis tajuk rencana media tersebut.

Sementara The Global Daily, tabloid yang diterbitkan partai komunis menyebut, meninggalkan Tiongkok adalah langkah bunuh diri bagi perusahaan AS, khususnya bagi perusahaan mobil.

(Baca: Perang Dagang, Yuan Melemah ke Level Terendah dalam 11 Tahun Terakhir)

"Perusahaan dipersilakan untuk berinvestasi dan beroperasi di Tiongkok, tetapi jika beberapa perusahaan AS ingin mematuhi perintah Trump dan ikut perang dagang, hasilnya akan suram. Keputusan untuk melepaskan  Tiongkok merupakan upaya bunuh diri,” kata surat kabar itu dalam editorialnya.

Perang dagang telah merusak pertumbuhan global dan meningkatkan kekhawatiran ekonomi dunia akan terjadinya resesi.

Pasar saham global terguncang, sementara mata uang yuan China jatuh ke level terendah baru 11-tahun. Investor melabuhkan investasi ke instrumen yang lebih aman seperti obligasi pemerintah atau emas.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...