Triliunan Rupiah Pendapatan Pfizer dan AstraZeneca dari Vaksin Covid

Sorta Tobing
30 Juli 2021, 18:27
astrazeneca, pfizer, vaksin virus corona, vaksin Covid-19, laba bersih
ANTARA FOTO/REUTERS/Soeren Stache/Pool /hp/cf
Seorang perempuan menerima suntikan pertama dari dua suntikan dosis vaksin Pfizer-BioNTech Covid-19 di pusat vaksinasi Metropolis-Halle, saat penyebaran penyakit virus korona terus berlanjut di Potsdam, Jerman, Selasa (5/1).

Perusahaan farmasi Pfizer dan AstraZeneca sama-sama mengantongi pendapatan triliunan rupiah dari penjualan vaksin virus corona. Angkanya diperkirakan akan semakin meningkat, seiring bertambahnya pengiriman vaksin ke seluruh dunia.

Kedua vaksin tersebut memakai teknologi baru, bukan virus yang dilemahkan seperti vaksin konvensional. Pfizer yang berasal dari Amerika Serikat menggunakan messenger ribonucleic acid atau mRNA. Sedangkan, AstraZeneca asal Inggris memakai vektor viral atau viral vector

Kehadirannya memberi harapan bagi masyarakat untuk menciptakan kekebalan kawanan atau herd immunity dalam melawan pandemi Covid-19. Selain itu, tercipta pula pasar global dengan nilai fantastis di sektor farmasi. 

Vaksinisasi Covid-19 Massal di Zona Merah
Vaksinisasi Covid-19 merek AstraZeneca. (Muhammad Zaenuddin|Katadata)

Berapa Besar Laba Penjualan Vaksin Pfizer dan AstraZeneca?

Sepanjang kuartal kedua 2021, Pfizer diketahui telah meraup penjualan vaksin Covid-19 sebesar US$ 7,8 miliar atau senilai Rp 112,3 triliun (dengan kurs Rp 14.400). Penjualan ini berkontribusi pada kenaikan laba perusahaan.

“Kenaikan labanya hingga 59%, menjadi US$ 5,6 miliar (Rp 81,1 triliun) pada periode yang sama. Kuartal kedua ini luar biasa,” ungkap CEO Pfizer Albert Bourla dikutip dari situs resminya, pada Rabu lalu.

Total pendapatannya naik 92% menjadi US$ 19 miliar atau setara dengan Rp 275 triliun. Pada 2021, penjualan vaksin Pfizer diperkirakan akan bergerak lebih tinggi.

Melansir dari AFP, Pfizer telah berkomitmen lakukan pengiriman 2,1 miliar dosis vaksin Covid-19. Jumlah ini diperkirakan dapat bisa meraup pendapatan sebesar US$ 33,5 miliar atau sekitar Rp 485 triliun.

AstraZeneca pun mengalami hal serupa. Penjualan vaksin Covid-19 telah meningkat tiga kali lipat menjadi US$ 894 juta. Total pendapatan AstraZeneca juga naik 31% menjadi US$ 8,22 miliar sepanjang tiga bulan terakhir, dibandingkan kuartal kedua tahun lalu.

Perusahaan mengumumkan hasil penjualan vaksin Covid-19 buatannya mencapai US$ 1,2 miliar atau setara dengan Rp17,3 triliun pada semester satu 2021. 

Namun, melansir Boomberg Bussinesweek, AstraZeneca bersama mitranya University of Oxford, Inggris, menjual vaksin tanpa mengambil keuntungan. “Kami telah membukukan kenaikan pendapatan dan melanjutkan investasi kami di riset dan pengembangan,” kata CEO AstraZeneca Pascal Soriot.

HEALTH-CORONVIRUS/VACCINES-PFIZER
Produsen vaksin Covid-19 asal Amerika Serikat, Pfizer. (ANTARA FOTO/REUTERS/Matthew Childs/WSJ/cf)

Negara Konsumen Terbesar Pfizer dan AstraZeneca

Melansir Databoks, Duke Global Heath Innovation Center pada akhir 2020 mencatat sejumlah negara telah memesan vaksin buatan Pfizer/BioNTech. Konsumen terbesarnya ialah Uni Eropa, dengan 300 juta dosis.

Berikutnya, Jepang dengan 120 juta dosis. Disusul Amerika Serikat dengan 100 juta dosis. Kemudian, Inggris 40 juta dosis. Serta, beberapa negara lain dengan kisaran 10-20 juta dosis, yakni Kanada, Meksiko, Australia, dan Chili.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...