KTT G20 di RI akan Kembali Bahas Restrukturisasi Utang Negara Miskin
Ketiga, agenda keuangan berkelanjutan. Diskuis topik ini terutama mengarah pada transisi yang adil dan terjangkau bagi semua negara. Sri Mulyani mengatakan banyak negara yang ingin terlibat dalam rangka transformasi ekonomi dalam agenda penanganan perubahan iklim, namun menurutnya masing-maisng negara tersebut juga punya keuangan yang beda-beda.
"ini relevan di Indonesia, karena kita memiliki sumber energi tidak berkelanjutan yang tentu nanti akan menjadi sorotan. Namun kita memiliki kepentingan untuk menjaga dan melakukan transformasi yang baik, sehingga tidak ada yang dirugikan,"
Keempat, penguatan regulasi keuangan dalam rangka mengembangkan sistem keuangan digital. Diskuis akan menekankan pada dampak inovasi digital. Ini bukan hanay menyangkut manfaat ekonmi digital, melainkan juga terkait berbagai risiko yang mungkin akan muncul.
Selain empat topik lanjutan tersebut, Sri Mulyani juga menyiapkan tujuh topik prioritas terkait keuangan dalam presidensi RI tahun depan. Antara lain:
1. Kesepakatan negara-negara untuk menentukan jadwal excit policy alias menarik berbagai stimulus ekonomi akibat pandmei COvid-19.
2. Pembahasan mendalam terkait dampak pandemi terhadap pereknomian, untuk menunjukkan bahwa Covid-9 bukan hanya berefek pada sektor kesehatan.
3. Kebijakan mata uang digital bank sentral.
4. Pembiayaan yang berkelanjutan, terutama untuk pembangunan infrastruktur digital dan transformasi pembangunan hijau.
5. Pembahasan bank sentral menyangkut pembayaran lintas negara.
6. Inklusi keuangan, terutama pembiayaan untuk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM).
7. Tindak lanjut kesepakatan perpajakan global.