Krisis Energi, Inggris Berharap Tersambung Lagi ke Pasar Listrik UE

Happy Fajrian
1 Oktober 2021, 15:25
krisis energi, inggris, listrik, uni eropa
ANTARA FOTO/REUTERS/Henry Nicholl
Sebuah patung dibuat oleh aktivis tergeletak di jalan Jembatan Lambeth saat protes 'Extinction Rebellion' di London, Inggris, Senin (7/10/2019).

Sebagai informasi, Inggris tengah menghadapi krisis energi yang cukup parah. Stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) kosong, sedangkan biaya listrik melonnjak di UE menjelang musim dingin, disertai kenaikan harga minyak, gas alam, dan batu bara.

Inggris pun kembali beralih ke pembangkit listrik tenaga uap yang berbahan bakar batu bara untuk memenuhi pasokan listrik. National Grid ESO, regulator pasokan listrik negara ini, memastikan pembangkit batu bara hanya berkontribusi 3% dari kelistrikan Inggris.

Pemerintah Inggris tetap berkomitmen untuk menghentikan penggunaan pembangkit batu bara pada 2024 demi mengurangi emisi karbon dan mencegah perubahan iklim. The Guardian menyebut, Inggris menghabiskan lebih dari 86 juta pound sterling (sekitar Rp 1,7 triliun) untuk menyalakan listriknya.

PLTU yang tersisa hanya dalam posisi siaga kalau dibutuhkan. Pemakaiannya sekitar 1,6% dari bauran energi nasional pada 2020. Angkanya turun 25% dibandingkan lima tahun sebelumnya.

Sehari setelah menyalakan PLTU, kontribusi pasokan energi batu bara mencapai 2,2% dari pasokan listrik nasional. Pembangkit listrik tenaga angin yang menjadi pemasok listrik utama tidak bisa beroperasi maksimal karena kondisi cuaca yang kurang angin.

Lalu, pembangkit listrik berbahan bakar gas, yang emisinya lebih rendah dibandingkan batu bara, tidak dapat menjadi opsi. Pasalnya, harga gas sedang tinggi di pasar komoditas. Harga gas di Eropa melonjak karena ketatnya pasokan jelang musim dingin.

Reuters menyebut, beberapa industri bahkan mempertimbangkan penutupan pabrik sementara karena sulitnya mendapatkan listrik. Untuk harga gas pengiriman Januari 2020 telah mencetak rekor 66 euro per megawatt (MW) jam, naik dari 16 euro pada tahun lalu.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...