Menjelang Pengumuman Tarif Baru Trump: Apa yang Sudah Diketahui?

Ringkasan
- Presiden Trump akan mengumumkan kebijakan tarif terbaru yang menyasar semua negara pada 2 April, yang ia sebut sebagai *Liberation Day*. Kebijakan ini bertujuan menggenjot investasi dan lapangan kerja di Amerika, meskipun diakui akan menaikkan harga barang.
- Selain tarif baru untuk semua negara, Trump juga berencana menerapkan tarif tambahan untuk negara pembeli minyak dari Venezuela, mobil non-Amerika, dan suku cadang mobil. Beberapa kebijakan tarif, seperti untuk produk dari Kanada, Meksiko, Cina, baja, dan alumunium, telah berlaku sebelumnya.
- Tarif baru untuk mobil dan suku cadangnya diperkirakan akan menambah pendapatan negara Amerika hingga US$100 miliar. Secara total, berbagai kebijakan tarif baru ini diproyeksikan akan menghasilkan tambahan pendapatan hingga US$6 triliun dalam 10 tahun.

Presiden Donald Trump akan mengumumkan kebijakan tarif terbaru untuk barang impor dari berbagai negara pada Rabu, 2 April waktu Washington. Ini akan menjadi babak baru dalam kebijakan proteksionisme Trump. Trump melabelkan Rabu itu sebagai Liberation Day alias Hari Pembebasan. Bursa saham dunia bergejolak menjelang Liberation Day.
Lewat kebijakan ini, Trump ingin menggenjot investasi dan lapangan kerja di dalam negeri Amerika hingga menarik negara-negara mitra untuk renegosiasi perjanjian dagang. Kebijakan ini diakuinya akan menyebabkan kesusahan bagi Amerika karena bakal menaikkan harga-harga barang. Namun, ia meyakini kesusahannya masih bisa ditanggung.
Lantas, apa saja yang sementara ini diketahui dari kebijakan tarif terbaru Trump?
Tarif Impor Baru Kemungkinan Berlaku untuk Semua Negara
Presiden Donald Trump menyatakan kebijakan tarif baru bakal menyasar semua negara. Ini berbeda dengan yang sempat disampaikan oleh Penasihat Ekonomi Trump Kevin Hasset bahwa tarif kemungkinan belaku untuk 10 sampai 15 negara dimana Amerika mencatatkan defisit dagang besar.
"Siapa bilang untuk 10 atau 15? Kamu mungkin pernah mendengar itu tapi kamu tidak mendengarnya dari saya,” ujar Trump dalam pertemuan dengan wartawan di dalam pesawat Kepresidenan seperti dikutip Bloomberg, Minggu (30/3). “Kami akan memulai dengan semua negara, lalu mari kita lihat apa yang terjadi," kata dia, menambahkan.
Kebijakan Tarif Lainnya Menyusul Berlaku
Ada kebijakan-kebijakan tarif lainnya yang juga siap diberlakukan. Trump sempat mengatakan bahwa saat Liberation Day, dirinya akan sekalian mengumumkan kebijakan tarif tambahan 25 persen bagi negara yang membeli minyak dari Venezuela
Di luar itu, ada juga rencana pemberlakuan tarif 25 persen untuk mobil yang tidak diproduksi di Amerika mulai Kamis, 3 April. Kemudian, rencana tarif 25 persen untuk impor suku cadang atau bagian mobil dimulai selambat-lambatnya 3 Mei.
Beberapa Kebijakan Tarif Impor Sudah Berlaku Duluan
Pemerintahan Trump telah memberlakukan tarif 25 persen untuk produk impor dari Kanada dan Meksiko, termasuk tarif 10 persen lebih rendah untuk produk energi dari Kanada. Kebijakan ini berlaku awal Maret.
Selain itu, pemerintahan Trump sudah memberlakukan tarif tambahan total 20 persen untuk produk impor dari Cina dan tarif 25 persen untuk baja dan alumunium impor.
Pendapatan Tambahan Amerika dari Berbagai Kebijakan Tarif Baru Capai US$ 6 Triliun
Penasihat Perdagangan Trump Peter Navaro mengungkapkan tarif baru untuk mobil impor dan suku cadang bakal menambah pendapatan negara sebanyak US$ 100 miliar atau lebih dari Rp 1.650 triliun. Tambahan pendapatan negara bakal semakin besar dengan kebijakan tarif baru yang kemungkinan berlaku untuk barang impor dari semua negara.
"Tarif lainnya akan menghasilkan sekitar US$ 600 miliar (lebih dari Rp 10.000 triliun) setahun atau sekitar US$ 6 triliun (lebih dari 100 ribu triliun) dalam 10 tahun," ujarnya seperti dikutip Fox News.