Pertamina Pastikan Tak Ada Tambahan Investasi Proyek JTB Imbas Corona

Image title
19 Maret 2020, 15:10
pertamina, jambaran tiung biru, virus corona, belanja modal, investasi
ANTARA FOTO/Rivan Awal Lingga
Pekerja beraktivitas di area Proyek Pengembangan Lapangan Gas Unitisasi Jambaran-Tiung Biru (JTB) di Bojonegoro, Jawa Timur, Rabu (9/10/2019).

Sementara, untuk nilai kontrak EPC GPF (Konsorsium Rekind-JGC-JGC Indonesia) adalah sebesar US$ 983 juta. Pertamina pun telah mendapatkan pinjaman senilai US$ 1,8 miliar dari konsorsium 12 bank yang terdiri dari Bank Mandiri, BRI, BNI, BTPN, dan delapan bank asing. "Tapi secara optimal kita akan mengatur biaya tidak melebihi capex keseluruhan," ujar dia.

(Baca: Proyek Jambaran Tiung Biru Capai 53%, Target Produksi Tetap Juli 2021)

Seperti diketahui, proyek JTB dikelola oleh PEPC dengan hak partisipasi sebesar 92% dan sisanya sebesar 8% dipegang oleh Pertamina EP (PEP). Proyek ini merupakan salah satu Proyek Strategis Nasional (PSN) yang ditetapkan oleh Komite Percepatan Penyediaan Infrastuktur Prioritas (KPPIP).

Proyek tersebut diproyeksi berproduksi pada 2021 dengan rata-rata produksi gas mencapai 315 MMscfd. Namun, gas yang bisa dijual hanya sebanyak 192 MMscfd.

Alokasi gas sebesar 100 MMscfd dijual ke PLN untuk kebutuhan listrik di Jawa Timur dan Jawa Tengah. Sisanya akan digunakan untuk memasok kebutuhan industri di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

(Baca: Pertamina Mulai Bangun Fasilitas Proses Gas di Jambaran Tiung Biru)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...