Harga Minyak Dunia Stabil di Tengah Turunnya Stok Minyak AS
Harga minyak mentah dunia bergerak stabil pada perdagangan Kamis (19/12) pagi waktu Indonesia. Ini lantaran penurunan persediaan minyak Amerika Serikat (AS) tidak sesuai ekspektasi analis.
Di sisi lain, kesepakatan dagang AS dan Tiongkok mencuatkan harapan peningkatan permintaan minyak pada tahun depan. Reuters mencatat harga minyak jenis Brent hanya naik 7 sen menjadi US$ 66,17 per barel. Sedangkan harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) turun 1 sen menjadi US$ 60,95 per barel.
Energy Information Administration (EIA) mengatakan persediaan minyak mentah AS turun 1,1 juta barel dalam sepekan yang berakhir pada 13 Desember 2019 menjadi 446,8 juta barel. Sedangkan jajak pendapat analis yang dilansir Reuters menunjukkan ekspektasi penurunan stok minyak AS bisa mencapai 1,3 juta barel.
(Baca: Harga Minyak Brent Tembus US$ 66/Barel Dipicu Kesepakatan AS-Tiongkok)
EIA juga mencatat persediaan bensin dan produk sulingan minyak AS tumbuh pada pekan lalu, masing-masing sebesar 2,5 juta barel menjadi 237,3 juta barel, dan 1,5 juta barel menjadi 125,1 juta barel.
Harga minyak turun setelah laporan American Petroleum Institute (API) menunjukkan persediaan minyak mentah AS membengkak sebesar 4,7 juta barel pekan lalu menjadi 452 juta barel. Padahal, harga minyak telah naik lebih dari 1 persen pada sesi sebelumnya setelah pengumuman kesepakatan perdagangan Fase pertama AS-Tiongkok, yang mengangkat prospek ekonomi global dan meningkatkan prospek permintaan minyak.
Selain itu, OPEC + sepakat memangkas produksi lebih besar 500 ribu barel per hari (bph) dari kesepakatan awal sebesar 1,2 juta barel per hari (bph) sejak 1 Januari tahun ini.
(Baca: Harga Minyak Menguat, Dipicu Kesepakatan Dagang AS-Tiongkok)
Harga minyak memang cenderung menguat sejak pekan lalu. Data selengkapnya terkait pergerakan harga minyak dunia dalam grafik Databoks di bawah ini: