Menteri ESDM Sebut Kuota Solar Subsidi Cukup Hingga Akhir Tahun

Image title
18 November 2019, 19:12
Kementerian ESDM, pertamina, bbm, solar
ANTARA FOTO/Iggoy el Fitra
Sejumlah truk diparkir saat menunggu pasokan BBM jenis solar yang habis di SPBU Solok, Sumatera Barat, Sabtu (16/11/2019). Kementerian ESDM menyatakan kuota solar subsidi cukup hingga akhir tahun. Padahal, Pertamina telah menambah pasokan hingga 20% dari konsumsi harian sebesar 40 ribu kiloliter (kl).

Padahal dalam Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 191 Tahun 2014, BBM tertentu termasuk solar bersubsidi hanya diperuntukkan bagi industri rumah tangga, usaha mikro, usaha pertanian, usaha perikanan, transportasi dan pelayanan umum, termasuk juga kendaraan pribadi dengan kapasitas mesin yang kecil.

Pada September lalu, BPH Migas sempat menerbitkan surat edaran yang membatasi konsumsi solar subsidi untuk beberapa jenis kendaraan. Pembatasan konsumsi solar berlaku bagi truk roda enam maksimal 60 liter per hari. Sedangkan kendaraan roda empat dibatasi 30 liter.

Dengan cara itu, BPH Migas berharap kuota solar subsidi cukup hingga akhir tahun. Namun pembatasan tersebut dicabut karena mendapat tekanan dari pelaku usaha.

BPH Migas pun akhirnya hanya menghimbau agar pengguna truk membeli solar non subsidi. Lembaga tersebut pun memproyeksi kuota solar 2019 bakal habis pada November ini.

(Baca: Jaga Daya Beli, BPH Migas Cabut Pembatasan Konsumsi Solar Subsidi)

Jika konsumsi solar subsidi melebihi kuota yang ditetapkan pemerintah, dampaknya subidi energi akan lebih besar dari pagu anggaran dalam APBN 2019. BPH Migas memproyeksi penyaluran subsidi BBM 2019 mencapai Rp 33,83 triliun, atau 0,8% lebih besar dibandingkan pagu APBN sebesar Rp 33,55 triliun. Hingga Mei 2019, realisasi subsidi BBM jenis solar sudah mencapai Rp 12,23 triliun.

Pada tahun lalu, pemerintah pun harus membayar subsidi lebih besar dari APBN 2018. Pemerintah mencatat anggaran subsidi mencapai Rp 216,88 triliun atau membengkak 38,82% dari APBN tahun lalu sebesar Rp 156,23 triliun. Belanja subsidi tersebut juga naik 30,42% dari realisasi tahun anggaran 2017 yang hanya sebesar Rp 166,4 triliun.

Ketiga jenis belanja subsidi tersebut setara dengan sekitar 70% dari total. Realisasi belanja subsidi terbesar 2018 adalah untuk subsidi elpiji, yakni mencapai Rp 58,14 triliun (naik 50% dari tahun sebelumnya). Kemudian, diikuti subsidi listrik Rp 56,5 triliun (naik 11,69%) dan subsidi minyak solar Rp 35,5 triliun (naik 440%). Data selengkapnya terkait realisasi belanja subsidi tahun lalu dalam grafik Databoks berikut ini :

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...