Peran Menteri ESDM Arifin Tasrif dalam Sukseskan Investasi Blok Masela

Image title
25 Oktober 2019, 11:52
Arifin Tasrif, Menteri ESDM
ANTARA FOTO/Wahyu Putro A
Arifin Tasrif diperkenalkan Presiden Joko Widodo sebagai Menteri ESDM saat pengumuman jajaran menteri Kabinet Indonesia Maju di tangga beranda Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (23/10/2019).

Dengan menggunakan skenario 3, neraca gas bumi Indonesia juga akan mengalami defisit sejak 2025-2027. Pada 2025, defisit neraca gas sebesar 1.072 mmscfd dan akan meningkat menjadi 1.572,43 mmscfd pada 2026, tapi turun menjadi 1.374,95 mmscfd pada 2027.

Defisit gas pada 2025 diperkirakan mencapai 206,5 mmscfd. Dalam skenario 2 dan 3 belum memperhitungkan produksi gas dari Blok Masela dan East Natuna. Karena kedua blok tersebut diperkirakan berproduksi pada 2027. Selengkapnya data terkait defisit gas bumi Indonesia dalam grafik Databoks berikut ini :

 

Pemerintah berharap Blok Masela dapat memberikan kontribusi tambahan produksi gas bumi setara 10,5 juta ton per tahun (mtpa). Produksinya terdiri dari 9,5 juta ton LNG per tahun dan gas pipa sebesar 150 mmscfd.

Proyek tersebut diharapkan bisa berproduksi pada 2027. Sedangkan kebutuhan investasi ditaksir berkisar US$ 18 - 20 miliar.

Selain produksi migas, pengembangan Blok Masela diharapkan dapat menciptakan efek berganda bagi industri pendukung dan turunan di dalam negeri dalam rangka mendukung perekonomian nasional. Berdasarkan data SKK Migas, Produk Domestik Bruto (PDB) bakal mencapai US$ 153,6 miliar atau sekitar Rp 2.135 triliun selama Blok Masela memproduksi gas dari 2022 sampai 2055.

Selain itu, pada masa konstruksi (2022-2027) mencapai US$ 7,5 miliar atau setara 104,25 tirliun. Pada masa operasi (2027-2055) sebesar US$ 146,1 miliar atau sekitar Rp 2.030 triliun.

Dari sisi pendapatan rumah tangga diproyeksi mencapai sebesar US$ 33,2 miliar setara Rp 461,5 triliun. Terdiri dari masa konstruksi sebesar US$ 3,1 miliar atau sekitar Rp 43 triliun. Pada masa operasi diproyeksi mencapai US$ 30 miliar atau setara Rp 417 triliun.

Proyek Blok Masela juga diproyeksi membuka lapangan pekerjaan yang cukup besar. Rata-rata jumlah pekerja yang dibutuhkan untuk proyek Blok Masela mencapai 73.195 orang per tahun. Pada masa konstruksi dibutuhkan pekerja 91.719 orang per tahun dan pada masa operasi sebanyak 66.838 orang per tahun.

(Baca: Babak Baru Investasi Migas Blok Masela)

Halaman:
Reporter: Verda Nano Setiawan
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...