Investor Institusi Tak Inginkan Milenial Jadi Menteri Ekonomi Jokowi

Happy Fajrian
17 Oktober 2019, 12:41
kabinet jokowi maruf, survei kici, generasi milenial, menteri jokowi
ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Presiden dan Wakil Presiden terpilih Joko Widodo (kanan) dan KH Ma'ruf Amin (kedua kanan) bersama Ibu Irianan Joko Widodo (kiri) dan Ibu Wury Estu Handayani (kedua kiri). Hasil survei KICI menunjukkan investor tidak menginginkan generasi milenial menjadi menteri pada kabinet Jokowi-Ma'ruf.

Berdasarkan hasil survei setidaknya ada 10 masalah ekonomi yang harus menjadi prioritas tim ekonomi Jokowi-Ma’ruf. Masalah pengangguran, defisit transaksi berjalan, dan pertumbuhan ekonomi, menjadi tiga teratas yang dinilai investor harus menjadi prioritas untuk diselesaikan.

Sebanyak 83% investor menilai masalah pengangguran jadi prioritas, kemudian 79% responden menilai defisit transaksi berjalan harus jadi prioritas, dan 74% responden menilai pertumbuhan ekonomi yang rendah harus jadi prioritas.

Tiga masalah ini memang menjadi sorotan berbagai stakeholder selama masa pemerintahan periode pertama Presiden Jokowi. Selain tiga masalah tersebut, beberapa pekerjaan rumah tim ekonomi Jokowi-Ma’ruf lainnya yaitu stabilitas harga barang dan jasa (72%), hambatan investasi di sektor riil (71%), kesenjangan ekonomi antar daerah (70%), serta perbaikan sistem perpajakan (67%).

(Baca: Usai Pemilu, Kepercayaan Investor Merosot Akibat Lesunya Ekonomi Dunia)

Kemudian revitalisasi industri (65%), manajemen utang pemerintah yang lebih baik (63%), dan di urutan kesepuluh yaitu masalah undang-undang ketenagakerjaan mendapat prioritas paling rendah dibandingkan isu lainnya dengan hanya 53% responden yang menyatakan ini sebagai prioritas.

Kondisi perekonomian Indonesia memang menjadi salah satu isu yang paling dikhawatirkan investor setelah isu kondisi perekonomian global. Kekhawatiran investor pun beralasan lantaran Bank Dunia telah menurunkan proyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun ini menjadi 5% dari sebelumnya 5,1%.

Sedangkan Menteri Keuangan Sri Mulyani memprediksi pertumbuhan ekonomi 2019 hanya 5,08%, di bawah target APBN sebesar 5,3%. Angka tersebut juga jauh di bawah target yang ditetapkan Jokowi yang menyatakan pertumbuhan ekonomi bisa mencapai 8% pada akhir periode pertamanya.

(Baca: Kepercayaan Investor Institusi Terhadap Kinerja Pemerintah Merosot)

Databoks berikut ini adalah target dan realisasi pertumbuhan ekonomi Jokowi pada periode pertamanya memimpin Indonesia.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...