SKK Migas Sebut Ada Potensi 7,5 Miliar Barel Minyak Siap Dieksplorasi
Selain EOR, kegiatan eksplorasi sangat penting. Sebab, kegiatan eksplorasi Indonesia sudah tertinggal 10 tahun bila dibandingkan dengan negara lain. Baru pada 2017-2018, Indonesia kembali menggiatkan kegiatan eksplorasi.
Biarpun dalam pelaksanaan kegiatan eksplorasi masih dihadapkan dengan berbagai tantangan. "Rendahnya stimulasi investasi, cekungan mengalami pergeseran ke timur ke laut dalam, sumur tua dan aturan tumpang tindih. Ini sederet tantangan yang perlu kita hadapi," ujar Dwi.
Dwi pun optimisitis berbagai upaya pemerintah bisa menghasilkan cadangan migas baru yang bisa diproduksikan. Sehingga kejayaan migas Indonesia bisa kembali diraih.
Cadangan migas Indonesia memang terus turun dari tahun ke tahun. Berdasarkan data BP, cadangan minyak terbukti Indonesia menunjukkan tren penurunan. Pada 1980, cadangan minyak Indonesia mencapai 11,6 miliar barel namun pada 2017 tinggal 3,17 miliar barel. Angka tersebut di bawah Malaysia (3,6 miliar barel) maupun Vietnam (4,4 miliar barel).
Turunnya cadangan minyak tersebut salah satunya disebabkan oleh berkurangnya aktivitas eksplorasi , baik untuk offshore maupun onshore. Pada 2011, realisasi pengeboran sebanyak 79 sumur, namun pada 2017 tinggal 48 sumur. Investasi di sektor migas membutuhkan dana yang sangat besar, terlebih lagi cadangan minyak nasional berada di lautan menjadi kendala eksplorasi. Berikut data cadangan minyak terbukti di Indonesia :