Djoko Abumanan, Pejabat Karier PLN yang Mengisi Kursi Sofyan Basir

Martha Ruth Thertina
29 Mei 2019, 14:47
Sofyan Basir tersangka kasus suap PLTU Riau 1 digantikan Plt Dirut PLN Djoko Rahardjo Abumanan
Dokumentasi PLN
Plt Dirut PLN Djoko Rahardjo Abumanan (tengah) ketika masih menjabat Direktur Bisnis Regional Kalimantan PT PLN (2017).

Sofyan Basir Ditahan

KPK resmi menahan Dirut PLN Sofyan Basir pada Senin (27/5). Sofyan ditahan sebagai tersangka kasus suap kesepakatan kontrak kerja sama pembangunan PLTU Riau-1.

Penahanan dilakukan setelah Sofyan menjalani pemeriksaan kedua kalinya sebagai tersangka. "SFB ditahan 20 hari pertama di Rutan Cabang KPK di belakang Gedung Merah Putih KPK," kata Juru Bicara KPK Febri Diansyah di Jakarta, Senin (27/5).

(Baca: Sengkarut Proyek PLTU Riau 1 yang Menyeret Dirut PLN Jadi Tersangka)

KPK mengumumkan penetapan Sofyan sebagai tersangka pada 23 April 2019. KPK menduga Sofyan bersama-sama atau membantu mantan Wakil Ketua Komisi Energi DPR RI Eni Maulani Saragih dan kawan-kawannya menerima hadiah atau janji dari pemegang saham Blackgold Natural Resources (BNR) Ltd. Johannes Budisutrisno Kotjo.

Dalam kronologi kasus tersebut, Johannes Kotjo mencari bantuan agar diberikan jalan untuk berkoordinasi dangan PLN untuk mendapatkan proyek PLTU Riau-1.

Proyek PLTU Riau 1 diputuskan digarap perusahaan konsorsium yang terdiri dari China Huadian Enginerring Co, Ltd (CHEC), PT Samantaka Batu Bara, PT Pembangkitan Jawa-Bali (PJB), dan PT PLN Batu Bara (PLN BB). PJB dan PLN BB merupakan anak usaha PLN. Sedangkan Samantaka adalah anak usaha BlackGold Natural Resources Limited.

(Baca: KPK: Empat Peran Sofyan Basir Terkait Proyek PLTU Riau 1)

Pembangkit berbahan bakar batu bara tersebut rencananya dibangun di mulut tambang dan memiliki kapasitas 2 x 300 MW. Nilai proyeknya mencapai US$ 900 juta, dengan target penyelesaian sekitar 2023 hingga 2024. Seiring kasus yang bergulir, nasib proyek ini buram.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...