Pemerintah dan Inpex Akhirnya Sepakat Investasi Masela Hingga US$ 20 M

Image title
27 Mei 2019, 19:18
Ignatius Jonan
Arief Kamaludin|KATADATA
Menteri ESDM Ignatius Jonan menyampaikan SKK Migas dan Inpex Corporation telah menyepakati pokok-pokok rencana pengembangan Blok Masela

Dalam pertemuan kali ini, Jonan dan Dwi juga didampingi Duta Besar RI untuk Jepang Arifin Tasrif, Wakil Kepala SKK Migas Sukandar, dan Deputi Perencanaan SKK Migas Jafee Suardin. Pertemuan ini merupakan lanjutan dari pertemuan Jonan dengan Ueda pada 16 Mei di Tokyo. Ketika itu, sudah disepakati kerangka final POD Blok Masela. Lantaran menghadiri pertemuan ini, Jonan pun absen dari pemanggilan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) sebagai saksi kasus suap PLTU Riau 1. 

(Baca: Menteri Jonan Tiga Kali Tak Hadir, KPK Jadwal Ulang Pemeriksaan)

Kepala Biro Komunikasi, Layanan Informasi, dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menambahkan, selain besaran investasi dan skema bagi hasil, pemerintah dan Inpex semestinya juga sudah menyepakati lima permintaan yang diajukan Inpex untuk pengembangan Blok Masela. "Harusnya sudah semua ya, karena tinggal tanda tangan," kata dia kepada katadata.co.id, Senin (27/5).

Senior Specialist Media Relations Inpex Corporation Moch N. Kurniawan belum mau memberikan tanggapan terkait pertemuan Jonan dengan pimpinan Inpex, termasuk tentang lima permintaan Inpex.

Sebelumnya, Inpex dilaporkan mengajukan lima permintaan. Pertama, peningkatan kapasitas produksi kilang menjadi 9,5 MTPA. Pemerintah telah menyetujui permintaan ini. Kapasitas produksi menjadi 9,5 MTPA dan 150 mmscfd.

(Baca: SKK Migas Pastikan Shell Tidak Hengkang dari Blok Masela)

Kedua, moratorium kontrak selama 10 tahun. Terkait permintaan ini, pemerintah pernah menyatakan hanya akan memberikan moratorium dalam bentuk penambahan kontrak selama tujuh tahun bagi Inpex dan Shell selaku kontraktor kontrak kerja sama (KKKS) Blok Masela.

Ketiga, Inpex meminta besaran Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15%. Keempat, Inpex meminta biaya yang telah dikeluarkan Inpex dan Shell terkait pengembangan Blok Masela dari mulai eksplorasi hingga pembuatan POD Floating LNG (FLNG) dikembalikan. Besaran biaya ini mencapai sekitar US$ 1,6 miliar. Terakhir, permintaan percepatan proses perizinan untuk mengembangkan proyek Blok Masela. Pod Blok Masela memang ditargetkan bisa disetujui oleh pemerintah pada pertengahan tahun ini. Dengan begitu, proyek lapangan gas ini diharapkan bisa berproduksi pada 2027.

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...