Targetkan Penjualan Batu Bara 94 Juta Ton, BUMI Perluas Pasar Asia

Image title
13 Februari 2019, 11:14
No image
Aktivitas di tambang Batu bara legal di Desa Jahab, Kecamatan Tenggarong, Kutai Kartanegara, Kalimantan Timur (17/1).

(Baca: Penjualan Batu Bara Adaro Meningkat Ditopang Pasar Ekspor)

Saptari menilai, tantangan terbesar kompetisi pasar batu bara di Asia berasal dari Australia. Pasalnya, pengiriman batu bara ke Asia oleh Rusia memakan biaya transportasi yang tinggi. Namun Saptari mengatakan bahwa dia telah memiliki strategi untuk memenangkan kompetisi dengan Australia.

"Saya tidak mengkhawatirkan Rusia. Yang saya lihat, kompetitor kita adalah Australia. Kunci untuk bisa berhasil masuk ke dalam atau merebut pasar ini adalah steady operation itu menjadi kunci. Lalu kepastian pengiriman dan kemudian kualitas produk juga menjadi kuncinya" kata Saptari.

Oleh karena itu, Bumi Resources mengincar pasar batu bara milik Australia di Tiongkok, India, Jepang, dan Korea Selatan karena secara jarak pengiriman ke negara-negara tersebut, lokasi Indonesia lebih dekat dibandingkan Australia. Dengan begitu, biaya pengirimannya menjadi sedikit lebih murah. Selain itu, dengan jarak yang dekat, pengirimannya menjadi tepat waktu.

Selain itu mereka akan melakukan beberapa efisiensi agar biaya mereka dapat ditekan, caranya dengan mengurangi kebutuhan terhadap bahan bakar solar. Dia mengatakan, saat ini sedang membangun infrastruktur untuk pengganti truk pengangkut batu bara ke kapal.

(Baca: Kideco Kucurkan Dana Eksplorasi untuk 15 Lubang Tambang Batu Bara)

Bumi Resources memperkirakan komposisi penjualan antara ekspor dengan penjualan di dalam negeri masih sama seperti tahun lalu. Dari target total penjualan tahun ini sebanyak 96 juta ton, sekitar 25% atau sekitar 24 juta ton akan dijual untuk kebutuhan dalam negeri, sedangkan sisanya untuk kebutuhan ekspor.

Meski begitu, Saptari mengakui, mereka memiliki tantangan untuk bisa masuk ke pasar di negara Asia lainnya karena desain pemanas batu bara di negara-negara seperti Jepang menggunakan desain batu bara milik Australia. Jika ingin diganti dengan desain batu bara Indonesia, negara-negara tersebut mesti mempelajari karakteristik batu bara Indonesia. "Jadi, tidak semudah mengganti harus pake ini (batu bara Indonesia), ya tidak bisa," katanya.

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...