Pembelaan Istana Soal Kritik LRT dan Tol Trans Jawa

Dimas Jarot Bayu
13 Februari 2019, 07:04
Tol Trans Jawa
Kementerian PUPR
Tol Trans Jawa

Dengan berbagai perhitungan itu, Yanuar meyakini jika infrastruktur itu akan bermanfaat bagi masyarakat. Hanya saja, dia sependapat jika manfaat itu tak bisa dirasakan langsung. "Ini butuh waktu, proses ekonomi yang rasional akan terjadi," kata Yanuar.

Untuk memberikan pemahaman kepada masyarakat, KSP meminta pemerintah daerah ikut mensosialisasikan manfaat pembangunan infrastruktur. Selain itu, KSP juga meminta pemerintah daerah memaksimalkan utilitas dari infrastruktur yang telah dibangun.

Pemerintah daerah, kata Moeldoko, tak seharusnya mengeluhkan infrastruktur yang telah dibangun oleh pemerintah pusat. "Bukan belum ada mengeluh, setelah dibangun mengeluh. Terus apa kerjaan mereka?" kata Moeldoko.

(Baca: Pembangunan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Rampung 55% Tahun Ini)

Sebelumnya, Juru Bicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Suhendra Ratu Prawiranegara mengatakan, pembangunan Tol Trans Jawa tidak memberi manfaat bagi masyarakat. Pasalnya, tarif tol tersebut merupakan yang termahal di Asia Tenggara. "Tarif Tol Trans Jawa bisa mencapai Rp 1,5 juta-Rp 2 juta. Ini membuat para pengusaha logistik menjerit dan memprotes pemerintah," kata Suhendra.

Menurut mantan Staf Khusus Menteri Pekerjaan Umum periode 2005-2009 ini, tarif tol di Indonesia berkisar Rp 1.300-Rp 1.500 per km. Sementara, di Thailand Rp 440 per km, Malaysia Rp 492 per km, Singapura Rp 778 per km, Filipina Rp 1.050 per km, dan Vietnam Rp 1.200 per km.

Halaman:
Reporter: Dimas Jarot Bayu
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...