Selisih Suara di Bawah 30%, Jokowi Belum Pasti Menang di Pilpres 2019

Ameidyo Daud Nasution
31 Januari 2019, 21:03
IED 2019
Ajeng Dinar Ulfiana | KATADATA
Direktur Eksekutif Indikator Politik Indonesia Burhannudin Muhtadi dalam acara Indonesia Economic Day 2019 (IED 2019) yang diselenggarakan Katadata, di Hotel Mulia, Jakarta (31/1).

Selain itu, debat juga disebutnya vital bagi masing-masing paslon untuk memenangkan pilpres. Apalagi 50% masyarakat Indonesia mengikuti debat ini. Namun, ia memberi catatan bahwa tidak ada calon yang berpenampilan spektakuler dalam debat pertama. "Karena yang menang hanya yang paling sedikit blundernya," kata dia.

(Baca: Isu Ekonomi dan Blunder Debat Bisa Geser Pemilih Jokowi dan Prabowo)

Meski demikian, apabila dibandingkan dengan kondisi 2014, Pilpres tahun ini dianggap Burhanuddin kurang kompetitif. Ini lantaran elektabilitas Jokowi dan Prabowo lima tahun lalu sangat tipis, yakni sekitar 2%. Bahkan, elektabilitas Jokowi nyaris disalip Prabowo sebelum diselamatkan aksi mantan walikota Solo tersebut dalam debat. "Dari situ perhitungan survei kami terhadap Jokowi langsung rebound," ujar Burhanuddin.

Selain itu, dia juga menyoroti peran Ma'ruf yang sejak awal tidak diproyeksikan sebagai kartu truf oleh tim kampanye. Langkah ini membantu masyarakat agar tidak memasang ekspektasi terlalu besar terhadap Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) non aktif tersebut.

Posisi Ma'ruf saat ini juga diperkuat dengan tugas barunya berkeliling Banten dan Jawa Barat untuk fokus menggarap pemilih di sana. "Kalau di Banten dan Jabar saja menang, game over (bagi Prabowo-Sandiaga)," pungkas Burhanuddin.

(Baca: LSI Denny JA: Pascadebat Pertama, Elektabilitas Paslon Stagnan)

Halaman:
Reporter: Ameidyo Daud Nasution
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...