Sinyal Dukungan Yusril Dinilai Tak Efektif Gerus Suara Prabowo

Dimas Jarot Bayu
4 Desember 2018, 07:29
Yusril Ihza Mahendra
ANTARA FOTO/M Agung Rajasa
Pakar Hukum Tata Negara Yusril Ihza Mahendra.

Hal senada juga disampaikan Arif Susanto. Analis politik Exposit Strategic itu menilai pemilih Prabowo-Sandiaga cukup loyal. Pilihan mereka tak akan langsung berubah, meski Jokowi mengakomodasi Yusril dalam barisannya. "Saya kira tidak punya pengaruh signifikan," kata Arif ketika dihubungi Katadata.

Menurut Arif, taktik Jokowi menggerus dukungan melalui akomodasi beberapa tokoh dari kubu Prabowo sudah banyak mengalami kegagalan. Hal ini dapat dilihat dari beberapa tokoh yang sebelumnya digandeng Jokowi, seperti Ali Mochtar Ngabalin, Mahfud MD, maupun Hary Tanoesoedibjo.

Ngabalin, yang kini menjabat sebagai Tenaga Ahli Kantor Staf Presiden, sebelumnya merupakan Direktur Politik Tim Sukses Prabowo-Hatta. Sebelum menjadi anggota Dewan Pengarah Unit Kerja Presiden Pembinaan Ideologi Pancasila (UKP-PIP), Mahfud merupakan Ketua Tim Kampanye Nasional Prabowo-Hatta Rajasa pada Pilpres 2014. Hary Tanoe bersama Perindo pada Pilpres 2014 mendukung Prabowo-Hatta. Kini, dia masuk Koalisi Indonesia Kerja yang mendukung Jokowi-Ma'ruf.

Jokowi juga telah mengakomodasi beberapa komponen penting di Persaudaraan Alumni 212, seperti Kapitra Ampera, Razman Arif Nasution, Ustadz Kholid Hidayat, Ustadz Kurtubi Al Bantani, Ustadz Sulaeman, dan Ustad Sayuti. Meski demikian, elektabilitas Jokowi dalam beberapa survei tak kunjung naik signifikan meski mengakomodasi mereka. "Strategi Jokowi menggerus elektabilitas Prabowo-Sandi dengan cara mengakomodasi relatif gagal," kata Arif.

(Baca: Manuver Yusril, Dari Pengkritik Menjadi Pengacara Jokowi)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...