Menjauh dari Target Jokowi, Kemudahan Usaha di Indonesia Turun Jadi 73

Hari Widowati
1 November 2018, 09:00
Bank Dunia
Arief Kamaludin | Katadata
Bank Dunia merilis laporan Ease of Doing Business 2019.

(Baca: Investor Migas Minta Calon Presiden Bisa Perbaiki Iklim Investasi

Penurunan peringkat Indonesia dalam kemudahan berusaha ini menunjukkan Indonesia masih jauh dari target yang ditetapkan Presiden Joko Widodo (Jokowi) di posisi ke-40 dunia. Padahal, peringkat Indonesia pada tiga tahun sebelumnya cukup signifikan. Pada laporan 2016, Indonesia berada di peringkat ke-106 kemudian meningkat ke peringkat 91 pada laporan 2017. Lonjakan yang paling besar terlihat dalam laporan EoDB 2018, di mana Indonesia naik 19 peringkat ke posisi 72.

Presiden Bank Dunia Jim Yong Kim menyebutkan, sejak diluncurkan pada 2003 laporan EoDB telah menginspirasi 3.500 reformasi di sepuluh area bisnis. Pada periode 2017-2018, sebanyak 128 negara melakukan 314 reformasi dalam kemudahan berusaha.

"Di seluruh dunia, rata-rata waktu yang dibutuhkan untuk mengurus bisnis saat ini adalah 20 hari dan biayanya mencapai 20% dari pendapatan per kapita," kata Jim Yong Kim. Angka ini menunjukkan kemajuan pesat dibandingkan pada 2006 di mana dibutuhkan waktu 47 hari untuk mengurus perizinan bisnis dengan biaya 76% dari pendapatan per kapita. Sepuluh negara dengan perbaikan yang paling signifikan, antara lain Tiongkok, India, Turki, Afganistan, Pantai Gading, Djibouti, dan Togo.

(Baca: Ranking Kemudahan Berusaha RI Naik 19 Level ke Peringkat 72)

Halaman:
Reporter: Ihya Ulum Aldin
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...