Gelar RUPS, Pertamina Belum Tetapkan Direktur Utama

Image title
2 Mei 2018, 18:41
Pertamina
Katadata | Arief Kamaludin

Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati mengatakan, 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan bagi Pertamina. Profil keuangan perusahaan masih dipengaruhi oleh tren kenaikan harga minyak mentah dan pelemahan kurs rupiah terhadap dolar.

“Kami fokus menjalankan komitmen proyek strategis dan meningkatkan efisiensi di segala lini, sehingga Pertamina tetap dapat mencatatkan kenaikan pendapatan perseroan,” kata Nicke.  (Baca: Enam Alasan Pencopotan Direksi Pertamina)

Dia menjelakan secara umum kinerja operasional perusahaan juga membukukan pertumbuhan. Produksi migas sekitar 7 persen, menjadi 693 MBOEPD. Pertumbuhan ini didukung terutama dari  produksi lapangan Banyu Urip dan naiknya produksi ladang luar negeri Pertamina.

Pertamina pun mampu meningkatkan produksi panas bumi (geothermal) hingga 27 persen menjadi 3.900 GWh, karena beroperasinya PLTP Ulubelu Unit 3 dan Unit 4, serta Kamojang. Pada pengolahan minyak, hasil keuntungan produk bernilai tinggi meningkat 1 persen menjadi 78,1 persen dengan volume 253,4 MMBbl (juta barel).

Dalam hal pemasaran volume penjualan konsolidasi turun 1 persen menjadi 85,88 juta kiloliter (KL). Rinciannya, volume premium penugasan dan Jawa-Madura-Bali (Jamali) berkontribusi 12,31 juta KL, naik 12 persen dari periode sebelumnya. Sedangkan, penjualan LPG PSO naik 2 persen menjadi 11,21 juta KL. 

“Sebagai BUMN migas, Pertamina akan menjalankan perannya dalam distribusi BBM, menjaga availability, affordability dan accessibility ke seluruh masyarakat Indonesia,” kata Nicke.

(Baca: Jonan Sindir Kementerian BUMN yang Sering Ganti Direksi BUMN)

Halaman:
Berita Katadata.co.id di WhatsApp Anda

Dapatkan akses cepat ke berita terkini dan data berharga dari WhatsApp Channel Katadata.co.id

Ikuti kami

Artikel Terkait

Video Pilihan
Loading...